Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Saling Tuding Buku SBY...

Kompas.com - 25/01/2011, 10:13 WIB

SLAWI, KOMPAS.com — Sejumlah pihak saling tuding soal beredarnya buku tentang sosok, pemikiran, dan kiprah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terdapat di sejumlah SMP di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Setiap pihak tak mau disalahkan dan merasa paling benar.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Tegal Waudin, Senin (24/1/2011), mengatakan, spesifikasi buku-buku bantuan dana alokasi khusus (DAK) yang diserahkan ke SMP-SMP di Kabupaten Tegal ditentukan oleh pemerintah pusat.

”Pengiriman buku juga langsung dilakukan oleh perusahaan pemenang lelang kepada sekolah,” ujarnya.

Menurut dia, Dinas Dikpora Kabupaten Tegal mendapat pemberitahuan dari pemerintah pusat bahwa akan ada bantuan buku dari DAK kepada sekolah-sekolah di wilayah itu.

”Pengiriman buku juga tidak melalui Dikpora Kabupaten Tegal, tetapi melalui rekanan pemenang lelang,” katanya.

Kepala Seksi Sarana Pendidikan pada Bidang Pendidikan Dasar Dinas Dikpora Kabupaten Tegal Cipto Dwi Setyo Purnomo menambahkan bahwa buku bantuan tersebut berasal dari alokasi DAK tahun 2010. Penyaluran buku berlangsung mulai 24 Desember 2010 dan saat ini semua sekolah penerima bantuan telah menerimanya.

Bukan konsumsi

Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tegal Dimyati menilai buku-buku tersebut bukan merupakan konsumsi siswa SMP. Di Solo, pihak Penerbitan dan Percetakan Mediatama, Surakarta, menyatakan, pemilihan buku dilakukan oleh pemenang tender pengadaan buku berdasarkan spesifikasi dan rencana anggaran biaya yang ditetapkan dinas kota/kabupaten serta petunjuk teknis dari pemerintah pusat.

”Hal ini juga terjadi untuk buku seri SBY yang ditemukan di Kabupaten Tegal,” kata anggota staf pemasaran perusahaan Penerbitan dan Percetakan Mediatama, Wuri, di Solo.

Sementara itu, di Jakarta, Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal mengatakan, buku yang memuat sosok, pemikiran, dan kiprah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terdapat di sejumlah SMP di Tegal bukan merupakan buku wajib yang ditentukan Kementerian Pendidikan Nasional. Buku tersebut merupakan buku pengayaan yang isinya ditentukan oleh dinas pendidikan setempat.

”Kementerian Diknas hanya menentukan kategori, antara lain tentang motivasi, kepahlawanan, tokoh yang memberi inspirasi, keterampilan yang cocok dengan situasi setempat,” tutur Fasli, Senin kemarin, seusai diskusi buku Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbang di ruang pertemuan Kemdiknas, Jakarta. Buku Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbang ini diterbitkan bersama oleh Yayasan Institut Danone Indonesia dan tabloid Nakita.

Dedi S Gumilar, anggota Komisi X DPR, menilai penyaluran buku yang memuat sosok, pemikiran, dan kiprah Presiden ke sejumlah SMP bermuatan politik.

”Itu buku subyektif. Tidak pas untuk siswa SMP dan tidak sehat dalam konteks pendidikan,” ujarnya. (WIE/EKI/ELN/NMP/LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com