Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabungan Diblokir, Ratusan Guru Bingung

Kompas.com - 25/01/2011, 10:26 WIB

JEMBER, KOMPAS.com - Ratusan guru penerima tunjangan profesi pendidikan dan insentif guru panik. Sebagian tabungan sebesar Rp 3 juta diblokir BNI 46 atas permintaan Dinas Pendidikan Jember, Jawa Timur. Pemblokiran dilakukan tanpa pemberitahuan ke pemilik rekening.

Pemblokiran diketahui para guru ketika hendak mengambil tabungan melalui anjungan tunai mandiri (ATM). Saldo tabungan tidak muncul seluruhnya. Kebijakan ini membuat para guru yang menyimpan uang di BNI resah.

Beredar informasi bahwa ada uang tabungan hilang. Hal ini dinyatakan sejumlah guru yang ditemui di halaman Kantor BNI 46, Jalan PB Sudirman, Jember, Senin (24/1/2011) kemarin.

”Kami kaget ketika melihat saldo di ATM BNI 46 hanya tertulis Rp 14 juta. Padahal, perkiraan semula sebesar Rp 17 juta,” kata Winarti, seorang guru di Jember.

Guru SMP Negeri di Jember, Wuri, menuturkan kaget setelah mendapat informasi bahwa sebagian uang tabungan di rekening BNI 46 berkurang. Setelah mengecek ATM, ternyata saldo di rekeningnya berkurang Rp 3 juta. Hal serupa dialami Sugeng, guru SMK 1 Sukorambi, Jember.

Namun, Kepala Cabang BNI 46 Jember Nur Azmi mengatakan, bahwa uang para guru tersebut sebenarnya masih utuh dan tidak hilang.

”Kalau melihat saldo lewat ATM tampak berkurang Rp 3 juta karena ada pemblokiran sebesar itu. Jika dilihat melalui buku tabungan, maka saldo utuh,” kata Nur Azmi.

Permintaan dinas

Pemblokiran uang para guru penerima tunjangan profesi pendidikan (TPP) itu, menurut Nur Azmi, atas permintaan Dinas Pendidikan Jember. Jumlah guru penerima TPP yang membuka rekening di Bank BNI 46 sebanyak 2.700 orang.

”Permintaan pemblokiran dilakukan dengan surat resmi tertanggal 10 Januari 2011, tetapi baru kami laksanakan pada Sabtu dan Minggu,” kata Nur Azmi.

”Setelah ada surat resmi dari dinas pendidikan, pemblokiran dicabut. Kini guru bisa mengambil semua uangnya,” kata Nur Azmi.

Kepala Dinas Pendidikan Jember Ahmad Sudiono ketika hendak ditemui tidak berada di kantor.

”Bapak kepala dinas sedang tidak di tempat,” kata Ibnu Atho Illah, petugas penerima tamu di instansi itu. Ketika dihubungi melalui telepon seluler, Ahmad Sudiono juga tidak menjawab telepon. (SIR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com