Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku SBY Bisa Saja Ditarik

Kompas.com - 28/01/2011, 21:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal mengatakan, Dinas Pendidikan Tegal telah memenuhi prosedur normal dalam pengadaan buku pengayaan SMP menggunakan dana alokasi khusus 2010. Seri buku Susilo Bambang Yudhoyono masuk dalam daftar 807 buku nonfiksi yang dinyatakan Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional lolos dalam penilaian buku nonteks yang bisa masuk ke sekolah.

"Tidak ada titipan dalam pengadaan buku pengayaan, termasuk buku SBY. Prosedurnya normal, semua buku punya peluang sama. Kebetulan saja buku SBY yang terpilih, lalu jadi wacana. Padahal, buku itu tidak beda dengan buku lainnya, sudah dinilai para ahli independen," kata Fasli di Jakarta, Jumat (28/1/2011).

Menurut Fasli, bisa saja buku seri SBY itu dianalisis kembali oleh para ahli sepanjang ada pendapat kedua yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademik bahwa buku itu tidak layak sebagai buku pengayaan di sekolah. "Sampai saat ini prosedur normal sudah dipenuhi. Tidak ada titipan, pilihan pemakai, serta dana yang dipakai memang harus untuk buku pengayaan yang dinyatakan lolos oleh Pusat Perbukuan," paparnya.

Fasli mengatakan, buku seri SBY bukanlah buku gelap atau ilegal sehingga harus cepat dicabut. Buku tersebut diajukan penerbit untuk dinilai Pusat Perbukuan supaya bisa dinyatakan sebagai buku pengayaan yang layak masuk ke sekolah. "Buku itu kan sudah berdasarkan penilaian ahli independen. Saat menilai, para ahli itu tidak tahu penerbitnya," kata Fasli.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com