Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Komputer Kok Malah Dibagikan Buku?

Kompas.com - 29/01/2011, 10:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Miris. Kendati menerima bantuan dan alokasi khusus (DAK) dalam bentuk buku-buku perpustakaan, sejumlah sekolah di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, yang menerima pembagian buku tentang kiprah dan sosok Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku lebih membutuhkan bantuan komputer ketimbang buku-buku untuk perpustakaan.

Kepala SMP Al Mi’raj Abdullah Mufid mengatakan, saat ini sekolahnya hanya memiliki empat komputer untuk kegiatan belajar-mengajar 115 siswa kelas VII dan VIII, serta masih membutuhkan tambahan komputer.

Soal perpustakaan, ia mengatakan, saat ini sekolahnya belum memiliki ruang perpustakaan yang memadai. Untuk menyimpan buku-buku pelajaran, SMP Al Mi’raj hanya memanfaatkan ruangan sederhana di bagian pojok sekolah.

Di SMP Al Usmaniyah, Kecamatan Lebaksiu, buku-buku kontroversial tersebut belum dimanfaatkan. Menurut Kepala SMP Al Usmaniyah, pihaknya menyimpan buku-buku tersebut karena masih menuai kontroversi.

Sebelumnya diberitakan, buku tentang sosok, pemikiran, dan kiprah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebenarnya bukanlah kebutuhan yang mendesak bagi sejumlah sekolah di Kabupaten Tegal saat ini. Dana alokasi khusus justru lebih mendesak untuk perbaikan gedung sekolah yang rusak.

”Tetapi karena sudah ada keputusan dari atas jika dana alokasi khusus juga untuk buku pengayaan, ya kami tidak bisa apa-apa,” kata Edy Pramono, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (28/1/2011) kemarin. (ELN/WIE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com