Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Dilarang Keluar Asrama

Kompas.com - 30/01/2011, 20:18 WIB

KAIRO, KOMPAS.com Sekitar 500 mahasiswa asal Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang tengah menempuh ilmu di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, dilarang keluar asrama. Mereka hanya diperbolehkan keluar pada jam tertentu hingga aksi menuntut Presiden Mesir Hosni Mubarak mundur dari jabatannya mereda.

"Setelah jam 17.00, mahasiswa dilarang keluar asrama. Selain tidak ada angkutan, suasana juga semakin mencekam," kata Ahmad Rofiq, mahasiswa S1 Jurusan Syariah Universitas Al Azhar, kepada Tribun Jogja, Minggu (30/1/2011).

Mahasiswa asal Sayung, Demak, Jawa Tengah, itu mengatakan, jumlah mahasiswa asal Jateng dan DIY yang berada di asrama mahasiswa Al Azhar tercatat sekitar 500 orang. "Jumlah itu hanya yang tercatat di asrama Al Azhar. Di luar itu masih banyak lagi," ungkapnya.

Lebih lanjut dia menceritakan, aktivitas mahasiswa hanya dilakukan dari pukul 08.00 hingga pukul 15.00 waktu Kairo. Setelah itu, mahasiswa hanya diperbolehkan berada di sekitar asrama untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Rofiq mengaku dalam dua hari terakhir suasana makin mencekam. Sebab, ketika dirinya berangkat menuju Kampus Al Azhar yang berjarak sekitar 1 kilometer dari asrama mahasiswa, di sepanjang jalan terlihat banyak orang memegang berbagai senjata. "Tadi keluar dari asrama, ternyata menakutkan. Berjalan sendirian di sepanjang jalan, orang dah pegang macem senjata, seperti nunggu komando," katanya.

Dia menceritakan, pada hari Sabtu jaringan telepon dan internet di seluruh Mesir sempat mati. "Tapi, mulai tadi pagi (Minggu waktu Kairo) aktivitas sudah cenderung membaik," ujarnya.

Kegiatan belajar-mengajar di Universitas Al Azhar mulai masuk masa liburan semester. Akibatnya, dalam dua minggu ke depan suasana di sekitar Kairo bertambah mencekam.

Di status jejaring sosial yang tercatat pukul 06.00 waktu Kairo, Ahmad Rofiq sempat menuliskan status yang berbunyi, "Baru tadi aku merasa ketakutan selama ada di sini. Tidak ada tramco atau bus, berjalan di jalanan yang ada cuma orang orang pegang, sabit, samurai, potongan besi, pentungan besar, bom molotov. Alhamdulillah selamat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com