Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Tanam 112.500 Pohon

Kompas.com - 31/01/2011, 04:30 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Kerusakan alam akibat letusan Gunung Merapi menginspirasi gabungan kelompok lintas golongan dan agama, Konsorsium Penghijauan Area Lereng Merapi, melakukan gerakan penghijauan di lereng Merapi. Hingga akhir Februari 2011, sebanyak 112.500 bibit pohon ditanam secara bertahap di wilayah Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

Koordinator Lapangan Konsorsium Penghijauan Area Lereng Merapi (PALM) Kari Tri Adji mengatakan, penanaman bibit pohon dimulai sejak Senin (17/1). Sebanyak 112.500 bibit pohon disebar di tiga desa seluas 75 hektar, meliputi Umbulharjo, Kepuharjo, dan Glagaharjo.

Penghijauan lereng ini difokuskan pada daerah-daerah yang mengalami kerusakan parah akibat terjangan lahar dan awan panas Gunung Merapi.

Di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, yang merupakan tempat tinggal Mbah Maridjan, misalnya, seluruh pohon di kawasan itu hangus dan hanya menyisakan lahan gundul. Karena itu, penghijauan terus-menerus dilakukan di tempat itu. ”Setiap hari sebanyak 2.000 batang pohon tertanam. Kami targetkan akhir Februari 2011 mendatang seluruh bibit pohon dapat tertanam,” ucapnya, Minggu (30/1), di sela penanaman bibit pohon oleh para sukarelawan di Cangkringan.

Konsorsium PALM merencanakan menanam 112.500 bibit pohon keras dan pohon buah-buahan yang mampu hidup pada ketinggian 800 hingga 1.100 meter di atas permukaan laut. Beberapa jenis pohon yang ditanam antara lain pinus, gayam, sengon, mahoni, aren, avokad, dan manggis.

Selain melakukan penghijauan, Konsorsium PALM juga melakukan perbaikan sumber mata air Umbul Wadon di Kali Kuning, Cangkringan. Namun, perbaikan selalu terkendala lahar dingin yang beberapa kali menerjang.

Konsorsium PALM merupakan gabungan 43 elemen lintas golongan dan agama. (ABK)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com