Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendiknas: Itu Bukan Buku Terlarang!

Kompas.com - 01/02/2011, 10:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 10 buku seri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang beredar di sejumlah SMP di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, tidak akan ditarik. Ini karena tidak ada prosedur dan mekanisme yang dilanggar dalam pengadaan buku-buku tersebut.

"Buku itu bukan buku terlarang. Apa sekarang juga masih zaman tarik-menarik sebuah buku? Kalau siswa boleh membaca buku tentang presiden-presiden negara lain, masak mereka tak boleh membaca buku tentang presidennya sendiri," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dalam siaran pers seusai diterima Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Senin (31/1/2011).

Dalam kesempatan itu, Nuh menegaskan, penerbitan buku-buku tersebut bukan karena permintaan Presiden Yudhoyono.

"Tidak ada keinginan atau inisiatif dari Presiden Yudhoyono terkait penyebaran buku-buku tentang presiden. Pengadaan buku-buku yang bersifat pengayaan ini sepenuhnya dilakukan pemerintah daerah dan sekolah bersangkutan," kata Nuh. Menurut Nuh, buku-buku tersebut harus ditempatkan pada posisinya, yakni untuk pengayaan siswa didik.

"Namun, sekarang kasusnya telah ditarik ke wilayah lain (politik)," kata Nuh lagi. (HAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com