Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ah, Jalur Undangan Masih Diskriminatif!

Kompas.com - 16/02/2011, 11:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerhati pendidikan kembali menegaskan, bahwa bentuk baru seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) 2011 tetap diskriminatif. Jalur undangan tampak lebih mengkotak-kotakkan kesempatan siswa untuk bisa menikmati PTN.

"Jadi jelas, bahwa profil siswa di sekolah-sekolah yang akreditasinya bagus atau sekolah favorit itu lebih besar. Seperti saya bilang, sekolah yang akreditasinya bagus itu, kan sekolah kalangan atas secara ekonomi, yang kemampuan orang tuanya sangat baik untuk tambahan belajar dan sebagainya, jadi masih diskriminatif," ujar Elin Driana, pengamat pendidikan dari Education Forum, Rabu (16/2/2011).

Seperti diberitakan, Ketua Umum Panitia SNMPTN 2011, Herry Suhardiyanto, mengatakan, SNMPTN melalui jalur undangan dibuka hingga 12 Maret 2011. Tahun ini, SNMPTN menyediakan 165.034 kursi di PTN dengan kuota jalur undangan mencapai 53.850 kursi (33 persen), sementara SNMPTN ujian tertulis/keterampilan 111.184 kursi (67 persen).

Perihal sekolah berakreditasi A dengan kelas akselerasi, semua siswanya bisa ikut SNMPTN jalur undangan. Sekolah terakreditasi A dengan jenis kelas RSBI/unggulan bisa mengirimkan 75 persen siswa terbaiknya. Adapun sekolah terakreditasi A dengan jenis kelas reguler diberi kuota 50 persen dari siswa terbaik. Sekolah berakreditasi B mendapat jatah 25 persen. Sekolah berakreditasi C hanya mendapat kuota 10 persen.

"Kenapa tidak dibuka semuanya lewat SNMPTN? Kalau begini, yang saya khawatirkan adalah biaya kuliah tetap dibebankan kepada mahasiswa," ujar Elin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com