Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

750 Siswa SD Mendapat Tas dan Buku

Kompas.com - 20/02/2011, 16:39 WIB

SLEMAN, KOMPAS.com — Sebanyak 750 siswa SD korban bencana Merapi di Cangkringan, Sleman, Minggu (20/2/2011), mendapat bantuan paket pendidikan berupa tas sekolah dan buku dari Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Yogyakarta.

Sementara 100 siswa SD yang lokasi sekolahnya berjarak minimal dua kilometer dari shelter (hunian sementara) atau rumah juga mendapat bantuan sepeda.

Penyerahan bantuan berlangsung secara simbolis di Balai Desa Argomulyo, Cangkringan.

"Beberapa donatur, mulai dari lembaga pendidikan hingga perusahaan, melalui PKPU membuktikan cintanya kepada anak-anak korban Merapi dengan membagikan paket cinta," kata anggota staf Penghimpunan PKPU Yogyakarta, Solihin Ika Sima.

Pembagian paket cinta juga dilakukan di Kabupaten Magelang dan Boyolali, Jawa Tengah, yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi.

"Paket yang berhasil kami himpun sebanyak 1.000 paket pendidikan, sedangkan yang dibagikan di Sleman sebanyak 750 paket dan sisanya dibagikan di Magelang dan Boyolali. Adapun 100 unit sepeda hanya dibagikan untuk siswa korban Merapi di Sleman," katanya.

Pembagian paket ini juga sebagai bentuk kepedulian awal PKPU di bidang pendidikan sebelum nantinya akan membangun sebuah sarana pendidikan berupa sebuah sekolah di Sleman.

"Selain itu kami juga melakukan kegiatan peduli lingkungan dengan mengampanyekan gerakan bersepeda yang ramah lingkungan dan menyehatkan," ujarnya.

Solihin mengatakan, dengan memberikan paket cinta ini, diharapkan sebanyak 1.100 siswa dapat tersenyum untuk menatap masa depan dengan lebih baik.

"Jika pembangunan sekolah bagi anak-anak korban Merapi segera terwujud, lengkaplah sudah bukti cinta kami mewakili para donatur untuk turut serta menciptakan generasi yang pintar dan siap membangun kembali wilayahnya yang terkena dampak bencana erupsi Gunung Merapi," tuturnya.

PKPU sebelumnya sudah berpartisipasi dalam proses tanggap darurat sejak awal letusan Gunung Merapi dengan menerjunkan tim penyelamat untuk mengevakuasi korban, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

"Kami juga turut serta dalam proses penyaluran bantuan selama masa tanggap darurat dengan beragam kegiatan, seperti pemulihan dari trauma (trauma healing) dan kesehatan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com