Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembilan Dosen Matematika Terima StuNed

Kompas.com - 23/02/2011, 12:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nuffic Neso Indonesia melalui program beasiswa StuNed (Studeren in Nederland) memberikan beasiswa penuh kepada sembilan dosen muda Indonesia untuk mendalami pendidikan Matematika realistik selama satu tahun di Freudenthal Institute, University of Utrecht. Kesembilan dosen tersebut direkrut oleh tim Dikti dan wakil dari Institut Pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (IP-PMRI).

Sembilan dosen tersebut berasal dari sembilan universitas yang tersebar di Indonesia. Mereka akan dilepas secara resmi hari ini, Rabu (23/2/2011), oleh Marrik Bellen, Direktur Nuffic Neso Indonesia, dan Bapak Prof.Supriadi Rustad Direktur Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Dikti Kemendiknas Jakarta.

"Mereka akan mengikuti program pascasarjana Matematika realistik gelombang kedua ke Belanda sebagai tempat lahirnya Realistic Mathematic Education pada 1970-an silam. Kami berharap agar pengetahuan yang mereka peroleh nanti dapat diterapkan sesuai dengan kondisi di Indonesia," ujar Marrik Bellen dalam sambutannya.

Adapun program magister Pendidikan Matematika Realistik merupakan kerjasama antara Nuffic Neso Indonesia dan Direktorat Jendral Dikti-Kemdiknas yang direncanakan berlangsung selama 5 tahun. Program ini bertujuan untuk mendukung program implementasi dan diseminasi PMRI di Indonesia melalui pemberian beasiswa kepada para dosen pendidikan Matematika di lembaga pendidikan keguruan untuk mempelajari PMR atau Realistic Mathematic Education (RME) di Belanda.

PMRI dimulai di Indonesia sejak 2001 di 12 Sekolah Dasar dan sekarang sudah melibatkan 25 LPTK dari Aceh sampai Jayapura yang meliputi ribuan sekolah. Pendidikan Matematika Realistik dipelopori oleh Prof. Freudenthal dari Belanda, berusaha mengajarkan matematika sebagai aktivitas manusia.

Selama delapan bulan terakhir ini para peserta yang terdiri dari 5 perempuan dan 4 pria mendalami bahasa Inggris dan mata kuliah dasar pada Program Magister Pendidikan Matematika di Universitas Sriwijaya, Palembang, dan Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, dengan pendanaan dari Dikti.

Setelah menyelesaikan studi di Fredeunthal Institute University of Utrecht, mereka akan melakukan penelitian selama enam bulan di Indonesia dengan beasiswa dari Dikti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com