Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Lamongan Dibantu Rp 3,4 Miliar

Kompas.com - 03/03/2011, 01:49 WIB

LAMONGAN, KOMPAS.com — Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, melanjutkan program beasiswa untuk mahasiswa daerahnya yang kuliah di perguruan tinggi negeri di Indonesia atau swasta di Lamongan.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2011 dianggarkan Rp 3,4 miliar yang dialokasikan untuk beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Tahun 2010, anggaran untuk program yang sama adalah Rp 3,32 miliar.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Mustofa Nur, Rabu (2/3/2011), menjelaskan, kenaikan itu terkait penambahan jumlah mahasiswa yang menerima beasiswa tahun 2011. Dana tersebut dialokasikan untuk 150 mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) se-Jawa dan Bali serta 200 mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi swasta (PTS) di Lamongan.

Program beasiswa yang didanai APBD itu dimulai sejak tahun 2008. Hingga saat ini total tercatat 1.080 mahasiswa yang menerima program itu terdiri dari 620 mahasiswa PTN se-Jawa dan Bali serta 460 mahasiswa PTS yang ada di Lamongan. Program beasiswa tersebut diberikan sampai mahasiswa bersangkutan lulus.

Persyaratannya cukup ketat, yakni mereka harus lulus sesuai jadwal dan nilai kuliahnya baik. Mahasiswa penerima program ini harus melaporkan hasil kuliahnya agar dapat kembali menerima beasiswa pada tahun berikutnya.

Program beasiswa bagi mahasiswa tidak mampu ini sesuai dengan komitmen pemerintah Lamongan dalam membuka peluang pendidikan bagi siapa saja di Lamongan, terutama bagi mereka yang tidak mampu.

"Warga tidak mampu juga berhak untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya. Lewat pendidikan jugalah mereka akan memiliki keperdayaan untuk maju dan menjadi lebih baik," kata Mustofa.

Kepala Bagian Humas dan Informasi Komunikasi Kabupaten Lamongan Anang Taufik menambahkan, mahasiswa di PTN menerima beasiswa sebesar Rp 4 juta per tahun per mahasiswa, sementara mahasiswa PTS menerima Rp 2 juta per tahun per mahasiswa.

Sistem seleksi penerima beasiswa bagi mahasiswa keluarga miskin tersebut dilaksanakan secara transparan. Sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi calon penerima beasiswa di antaranya melampirkan surat keterangan tidak mampu dari RT dan surat keterangan dari universitas penerima. Calon penerima beasiswa juga harus mengikuti seleksi yang dilakukan oleh petugas Dinas Pendidikan Lamongan.

Penerima beasiswa ini harus dapat mempertahankan prestasinya selama menempuh pendidikan. Mereka harus bisa mempertahankan nilainya dengan menyerahkan bukti kartu hasil studi (KHS). "Apabila mahasiswa tersebut tidak dapat mempertahankan prestasinya atau karena alasan lain, seperti bekerja, beasiswa tersebut akan diputus dan tidak diberikan lagi," ujar Anang.

Pada saat program itu dibuka, mahasiswa angkatan 2008 penerima beasiswa berjumlah  300 orang dan berkuliah di PTN dan PTS. Penerima beasiswa angkatan tahun 2009 sebanyak 300 mahasiswa PTN dan PTS, angkatan 2010 sebanyak 130 mahasiwa PTN dan PTS, dan tahun 2011 berjumlah 350 mahasiswa PTN dan PTS.

Mahasiswa PTN berkuliah di IAIN Sunan Ampel (Surabaya), Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Surabaya), Politeknik Malang, Politeknik Kesehatan Surabaya, Universitas Gajahmada (Yogyakarta), Universitas Indonesia, dan Universitas Islam Negeri Jakarta.

Adapun mahasiswa PTS berkuliah di Akademi Perawat, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KH Ahmad Dahlan, Sekolah Tinggi Kesehatan Muhammadiyah, Univesitas Islam Darul Ulum, Universitas Islam Lamongan serta Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Lamongan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com