Hampir dipastikan tidak ada orang yang membeli mobil karena pertama-tama melihat penghargaan kualitas yang diperoleh prinsipal otomotif. Budaya rekomendasi ”dari mulut ke mulut” masih diyakini berpotensi besar bagi kemajuan pemasaran otomotif di negara ini.
”Semakin sedikit komplain responden, semakin besar pula potensi responden untuk kemudian merekomendasikan merek mobil tertentu kepada calon konsumen lainnya,” kata Manajer Senior JD Power Asia Pacific Rajeev Nair, ketika menyerahkan penghargaan JD Power kepada PT Astra Daihatsu Motor di Jakarta, Selasa (1/3).
Ukuran kewaspadaan industri otomotif tersebut menjadi sajian yang terus dilakukan oleh JD Power Asia Pacific terhadap industri otomotif, khususnya di Indonesia. Semakin kecil indeks, semakin baik nilai kualitas otomotif.
Alhasil, JD Power Asia Pacific dalam studi Studi Kualitas Inisial Indonesia 2010 (IQS) mencatat tiga kendaraan peringkat tertinggi per segmen. Suzuki SX4 meraih peringkat teratas segmen
Segmen
Sekali lagi, Daihatsu menyabet penghargaan JD Power melalui produknya Daihatsu Luxio untuk segmen
IQS merupakan salah satu dari tiga studi berbasis konsumen yang dilaksanakan JD Power Asia Pacific di Indonesia. Penilaian ini didasarkan respons yang diberikan 2.421 pemilik kendaraan baru yang membeli kendaraan antara Oktober 2009 dan Juli 2010. Studi ini mengevaluasi 57 model kendaraan penumpang dan
Penilaiannya bukan hanya terfokus pada produk, tetapi pengalaman dan ekspektasi konsumen terhadap kendaraan tertentu. Dari sisi pengalaman, misalnya, responden ditanyakan tentang kestabilan kemudi kendaraan, fungsi rem, roda, ataupun getaran mobil yang dirasakan terlampau berlebihan.
Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra mengatakan, studi ini berkorelasi terhadap pemasaran otomotif. Bayangkan, sebesar 63 persen orang membeli mobil karena rekomendasi dari kerabat maupun teman. Tentu, rekomendasi itu berangkat dari tingkat kepuasan.
Amelia meyakini, produk yang baik akan membuat orang membeli satu
Namun, kualitas produk saja tidaklah cukup.
Tak heran, belakangan ini industri otomotif gencar mengiklankan produk dengan menunjukkan proses produksinya. Kuncinya, membangun inovasi dan komunikasi dengan konsumen untuk memperoleh