Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendiknas: Perlu, Pendidikan Kebangsaan!

Kompas.com - 07/03/2011, 14:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menandatangani nota kesepahaman tentang penyelenggaraan pendidikan kebangsaan di Indonesia, Senin (7/3/2011) siang, di Jakarta. Acara ini dihadiri para akademisi dari beberapa universitas dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Dalam sambutannya Mendiknas mengatakan, pendidikan kebangsaan sangat diperlukan untuk mengkaji dan mendesain masa depan bangsa. Kondisi itu ia paparkan untuk menjawab wajah Indonesia pada 2045 mendatang.

"Pendidikan kebangsaan sangat diperlukan untuk persiapan guna mendesain masa depan bangsa. Kita harapkan pusat pendidikan kebangsaan ini dapat merumuskan itu semua," kata Nuh.

Untuk tujuan tersebut, Mendiknas dan Mendagri memberi kepercayaan penuh kepada perguruan tinggi untuk mengkaji dan merumuskan pendidikan kebangsaan.

"Universitas itu independen dalam melakukan kajian dan diharapkan dapat memberikan pandangan akan kajian-kajian tersebut," Nuh.

Bentuk nyata dari pusat pendidikan ini, lanjut Mendiknas, adalah melakukan kajian-kajian tentang pendidikan kebangsaan, yang selanjutnya akan direkomendasikan kepada pemerintah, partai politik, serta LSM. Mendiknas menambahkan, pendidikan kebangsaan ini paling strategis jika dimulai dari dunia pendidikan itu sendiri.

Selain penandatanganan nota kesepahaman, Mendiknas dan Mendagri juga menandatangani prasasti pembentukan pusat pendidikan kebangsaan, yang rencananya akan ditempatkan di Universitas Indonesia (UI) selaku perguruan tinggi yang ditunjuk oleh kedua kementrian tersebut.

Hal tersebut disambut gembira oleh Rektor UI Gumilar R Somantri. Menurutnya, visi dan misi dari kesepahaman ini sangat luar biasa.

"Seperti gayung bersambut," kata Gumilar.

"UI akan mendukung dengan sungguh-sungguh dan bukan hanya memberikan atensi," lanjutnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com