Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendongeng untuk Anak-anak

Kompas.com - 18/03/2011, 04:43 WIB

Taman Bacaan NyuGading Akhirnya, dengan persiapan yang singkat dan minim, perpustakaan dan taman bacaan tim volunter Kompas MuDA Bali diresmikan. Perpustakaan dan taman bacaan yang diberi nama NyuGading ini diresmikan pada Jumat, 11 Februari 2011, di Museum Sidik Jari, Jalan Hayam Wuruk 175, Tanjung Bungkak, Denpasar.

Terburu waktu dan berimpit dengan usainya acara MuDA Creativity di Bali pada 22-23 Januari 2011 tidak menyurutkan langkah tim Gambuh untuk mempersiapkan acara peresmian ini semaksimal mungkin. Tanggal 11 Februari dipilih sebagai tanggal peresmian taman bacaan ini bukan tanpa alasan. Dalam penanggalan Bali yang disebut dengan dewasa ayu (hari baik), 11 Februari yang jatuh pada wuku Medangkungan merupakan dewasa yang baik untuk memulai sebuah kegiatan dan baik sekali untuk merintis hal-hal yang edukatif.

Kendati terbilang sederhana, namun kaya makna. Selain peresmian secara simbolis dari pihak volunter Kompas MuDA Bali, Komunitas NyuGading, dan pihak Museum Sidik Jari, acara juga dimeriahkan penampilan musikalisasi puisi Teater Angin SMA 1 Denpasar, pembacaan puisi, serta mendongeng bersama.

Pembukaan dan peresmian Taman Bacaan NyuGading ini melibatkan partisipasi anak-anak sanggar tari dan lukis yang tergabung dalam kelompok sanggar yang terdapat di Museum Sidik Jari. Selain itu, pada saat yang bersamaan, taman bacaan ini juga mendapat kunjungan dari guru-guru dan siswa sekolah Kuncup Bunga Denpasar. Antusiasme dan apresiasi anak-anak serta masyarakat sekitar nyata tampak dengan adanya program taman bacaan yang berlokasi di Museum Sidik Jari ini.

Museum Sidik Jari dipilih sebagai lokasi pelaksanaan program perpustakaan dan taman bacaan yang merupakan bagian dari program CSR Kompas dan Dana Kemanusiaan Kompas menimbang bahwa Museum Sidik Jari sebagai sebuah ruang terbuka yang secara intens memberikan peluang bagi komunitas-komunitas dan anak-anak muda untuk mengembangkan gagasan kreatifnya.

Museum Sidik Jari telah lama menjadi wadah dan sarana edukasi bagi anak-anak untuk mengembangkan nilai-nilai kreatifnya, salah satunya dengan adanya sanggar tari, lukis, dan kursus-kursus lain.

(Volunter Kompas MuDA Bali: Wulan Dewi Saraswati, Catur Wiranatanagara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com