Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minat Investasi Air Bersih Masih Minim

Kompas.com - 22/03/2011, 04:25 WIB

Jakarta, Kompas - Minat kalangan pengusaha terhadap investasi air bersih sangat minim. Padahal, peluang yang tersedia sangat banyak dengan nilai sekitar Rp 34,6 triliun. Ke depan, prospek bisnis air akan semakin cerah karena makin langkanya ketersediaan air akibat pengelolaan air yang tidak memadai.

”Sesuai target Sasaran Pembangunan Milenium (MDGs), tahun 2015 Indonesia harus menaikkan cakupan pelayanan air minum yang saat ini tercatat 25,56 persen menjadi 45,72 persen. Untuk merealisasikannya dibutuhkan sekitar 8,5 juta sambungan rumah baru,” kata Direktur Pengembangan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Danny Sutjiono di Jakarta, Senin (21/3).

Dia mengatakan, investasi total yang dibutuhkan untuk mewujudkan target itu sekitar Rp 46,6 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah hanya mampu menyediakan dana sekitar Rp 12 triliun. Sisanya, sebanyak Rp 34,6 triliun, menjadi peluang investasi kalangan swasta. Sejauh ini minat swasta masih rendah. Realisasinya, investasi swasta bahkan belum menyentuh level Rp 1 triliun.

Tahun ini, Kementerian PU menargetkan bisa meraih investasi sekitar Rp 10 triliun. Untuk memacu minat investasi itu, pemerintah memberikan fasilitas suku bunga pinjaman sesuai dengan suku bunga Bank Indonesia. Dua lembaga yang ditunjuk sebagai pemberi pinjaman adalah PT Sarana Multi Infrastruktur dan Pusat Investasi Pemerintah.

Menurut Danny, kedua lembaga tersebut dibentuk karena sejauh ini minat perbankan untuk membiayai proyek-proyek air bersih juga rendah.

”Kalau mau pinjam ke bank, pemerintah juga memberikan subsidi bunga,” katanya. (ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com