WELLINGTON, KOMPAS.com - Para pelajar dan mahasiswa yang sedang belajar di Selandia Baru, mulai Sabtu (26/3/2011) ini menyelenggarakan kongres untuk membentuk kepengurusan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Selandia Baru. Puluhan pelajar dan mahasiswa dari berbagai kota sudah berdatangan ke Wellington , Ibukota Selandia Baru.
"Peristiwa ini bisa dibilang bersejarah, karena selama hampir 18 tahun masing-masing pelajar di berbagai kota hanya membentuk PPI di masing-masing kota pendidikan," kata Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Selandia Baru, A Agus Sriyono di Wellington.
Ada sekitar 300 pelajar dan mahasiswa Indonesia yang belajar di Selandia Baru dan tersebar di enam kota yakni Auckland, Christchurch, Dunedin, Hamilton, Palmerston North dan Wellington.
Selain melakukan kongres, para pelajar dan mahasiswa menyelenggarakan seminar bertema Menuju Indonesia 2020. Dalam seminar tersebut antara lain juga terungkap di kalangan peserta soal kekhawatiran menguatnya fanatisme keagamaan dan kesukuan di Tanah Air.
"Padahal, para pendiri negara kita sejak awal menekankan pentingnya pluralisme sehingga Pancasila dijadikan dasar negara," kata Iqbal Ahnaf, mahasiswa S3 Bidang Studi Strategis di Victoria University of Wellington .
Ananda Sabil Husein, Dosen Universitas Brawijaya yang sedang mengambil S3 di Fakultas Perdagangan Lincoln University Selandia Baru mengatakan, untuk mengembangkan pluralisme maka perlu terus-menerus dilakukan sosialisasi ke kalangan masyarakat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.