MAGELANG, KOMPAS.com - Puluhan siswa sekolah dasar (SD) Negeri 1 Sirahan Salam Magelang Jawa Tengah terpaksa mengikuti ujian akhir akhir sekolah (UAS) di rumah penduduk. Pasalnya, bangunan sekolah mereka telah terkubur material Merapi. Material setinggi 1-2 meter itu berasal dari luapan Sungai Putih yang meluap usai diterjang banjir lahar dingin Merapi.
"Bukan hanya ujian nasional ini saja, bahkan dua bulan terakhir, kegiatan belajar mengajar (KBM) juga dilakukan di rumah penduduk," ungkap Katam, Kepala SD Negeri Sirahan 1 Salam Magelang, Senin (4/4/2011).
Menurut Katam, pihaknya terpaksa meminjam rumah warga untuk KBM, karena kondisi bangunan sekolah yang tidak memungkinkan. Parahnya, sejak sekolah ini terendam, 16 dari 84 siswa pindah sekolah. Mayoritas mereka ikut orang tua yang pindah ke rumah saudaranya, terutama orang tua yang sudah tidak memiliki rumah setelah hilang hanyut diterjang banjir lahar.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang, Musyowir mengatakan, jika meski melaksanakan ujian di tempat darurat, pihaknya menjamin tetap berlangsung lancar. Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan di kecamatan setempat. "Intinya, mereka kami minta memfasilitasi dan membantu agar kegiatan KBM maupun USBN Mei mendatang, berjalan lancar," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.