PADANG, KOMPAS.com - Sejumlah rektor perguruan tinggi negeri (PTN) menolak nilai ujian nasional (UN) dijadikan parameter masuk PTN. Mereka menilai masih banyak masalah dalam penyelenggaraan UN sehingga banyak hal yang harus dibenahi.
Pembantu Rektor I Universitas Andalas Padang Febrin Anas Ismail, Selasa (5/4/2011) kemarin di Kota Padang, mengatakan, sejumlah daerah melakukan berbagai cara untuk menaikkan nilai rata-rata UN karena menganggap nilai UN menyangkut gengsi daerah. Hal ini tentu tidak bisa diterima PTN.
Rektor Universitas Sriwijaya Palembang Badia Perizade mengatakan, cakupan UN terlalu luas dan diikuti seluruh siswa kelas 12 SMA/SMK. Padahal, PTN membutuhkan kualifikasi khusus untuk menjadi calon mahasiswa. Karena itu, PTN melakukan seleksi masuk melalui SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri) maupun melalui jalur undangan.
"Meskipun UN tidak dijadikan parameter masuk PTN, UN tetap digunakan sebagai syarat mutlak untuk mendaftar ke perguruan tinggi negeri," ujar Badia.
Secara terpisah, Pembantu Rektor I Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Sofyan Salam mengatakan, sejumlah program studi di PTN membutuhkan kompetensi khusus bagi calon mahasiswanya sehingga UN tidak bisa dijadikan parameter masuk PTN. Sofyan mencontohkan, Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM memberlakukan tes fisik dan wawancara selain tes tertulis untuk para calon mahasiswa. (INK/IRE/SIN)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.