Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

"UN Bocor Lagi, Kok Mau Jadi Parameter!"

Kompas.com - 06/04/2011, 11:36 WIB
EditorLatief

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurang dari dua minggu akan dilaksanakan secara serentak, naskah ujian nasional (UN) 2011 sudah lebih dulu bocor. Kredibilitas UN semakin jauh untuk dipercaya dan diterima sebagai parameter masuk perguruan tinggi negeri (PTN). 

"Susah kalau mau dijadikan paramater. Pertama, ya itu tadi, belum dilaksanakan saja sudah bocor duluan. Saya dan kita tentu masih ingat ucapan Ketua Majelis Rektor PTN tahun lalu, bahwa PTN akan melihat hasil UN tahun 2011, kalau kredibel akan kita pertimbangkan sebagai parameter. Nyatanya kan tidak," ujar Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Priyo Suprobo, kepada Kompas.com, Rabu (6/4/2011).

Sebelumnya beredar kabar, bahwa jawaban soal UN 2011 sudah bocor di Jawa Timur. Para pelaku yang tidak bertanggungjawab telah mengomersialisasikan jawaban UN dengan menjualnya harga Rp 13 juta. Tarif tersebut berlaku untuk paket kunci jawaban dengan jaminan seratus persen benar.

"Kalau hanya ingin menerima kunci jawaban dengan tingkat kebenaran 60 persen, cukup membayar Rp 8 juta. Tapi, kalau mau satu paket, ya, Rp 13 juta," kata Ketua Dewan Pendidikan Jatim, Zainuddin Maliki saat ditemui di sela rapat pengamanan UN di Dinas Pendidikan Jatim, kepada Surya, Senin (4/4/2011) lalu.

Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini secara terang-terangan menyampaikan adanya kabar bocoran jawaban itu di forum rapat. Dia meminta hal itu menjadi perhatian serius semua pihak.

"Memang tawaran ini menarik. Sebab pelaku juga menjual dengan sistem per mata pelajaran. Tarif untuk setiap satu mata pelajaran dengan tingkat kebenaran kunci jawaban seratus persen, dijual dengan harga Rp 2 juta. Namun pelaku juga berani memasang tarif Rp 1 juta bagi mereka yang menginginkan jawaban yang tidak 100 persen benar," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+