Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Tolak Pemberhentian 3 Dosen

Kompas.com - 06/04/2011, 17:28 WIB

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Timor, Kefamenanu melakukan aksi demo menolak pemberhentian tiga dosen yang diperbantukan Kopertis Wilayah VIII ke universitas itu.

Para mahasiswa menilai, pengabdian ketiga dosen itu jauh lebih baik dibanding dosen-dosen yang ada saat ini. Tidak ada alasan yang tepat untuk memberhentikan tiga dosen itu.

Penolakan mahasiswa itu ditandai dengan aksi unjuk rasa di halaman Kantor Rektorat Unimor dan Yayasan Cendana Wangi , Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Ketiga dosen itu adalah pegawai negeri sipil (PNS) sehingga tidak membebani yayasan.

Maksi Kolo (22) salah satu mahasiswa semester VI Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univ ersitas Timor (Unimor) di Kefamenanu, Rabu (6/3/2011) mengatakan, alasan pemecatan dosen Primus Gusman, Sosimus Seu, dan Nikolaus Nik oleh Yayasan Cendana Wangi, tidak jelas. Pihak yayasan beralasan, ketiga dosen itu tidak menghargai Kebijakan Yayasan dan Rektor Unimor, sangat tidak masuk akal.

Sosimus Seuk adalah ketua jurusan bahasa Inggris di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Primus Gusman sebagai dosen mata kuliah umum yakni Pancasila dan Kewarganegaraan dan pembimbing skripsi utama, dan Nikolaus Nik dosen bidang Agro Teknologi.

"Tenaga mereka masih sangat dibutuhkan. Dengan pemberhentikan tiga dosen ini berarti beban mahasiswa semakin bertambah," kata Maksi.

Para mahasiswa berorasi secara damai di halaman kampus itu, menuntut yayasan agar menarik lagi ketiga dosen yang diberhentikan untuk mengabdi di kampus Unimor. Pengabdian ketiga dosen negeri ini jauh lebih tinggi dibanding dosen tenaga honor, yang selama ini dibayar yayasan.

Pemberhentian ketiga dosen itu sangat merugikan mahasiswa terutama jurusan bahasa Inggris . Dosen Sosimus Seuk memegang peranan sangat penting di fakultas itu yakni ketua jurusan.

Jika dia diberhentikan, seluruh kegiatan kampus terkait jurusan bahasa Inggris berantakan, dan mahasiswa jurusan bahasa Inggris pun mengalami kesulitan menyelesaikan skripsi dan program studi itu.

Dalam orasi, para mahasiswa juga menyampaikan sejumlah persoalan di kampus itu seperti pungutan liar terhadap mahasiswa program studi matematika, mempertanyakan nasip enam program studi yang belum terakredit asi, perbedaan total biaya registrasi, perpustakaan dan SPP antara jurusan matematikan, matematika dan bahasa Indonesia.

Mahasiswa ini mendesak agar rector Unimor menfasilitasi dialog antara mahasiswa dengan yayasan Unimor.

Rektor Unimor, Syrilus Seran m engatakan, ketiga dosen itu bukan diperhentikan atau dipecat tetapi dibebastugaskan dari tugas-tugas di Unimor. Ketiganya akan dikembalikan ke Kopertis VIII, yang mengutus mereka.

Seran mengatakan, selaku Rektor, ia hanya menindaklanjuti perintah yayasan untuk mengeluarkan surat pembebasan tugas dari beban mengajar bagi ketiga dosen. Kewenangan mereka tidak dipecat sebagai dosen tetapi dibebastugaskan sebagai dosen Unimor. Ketiganya akan dipulangkan ke Kopertis VIII.

Mengatasi mata kuliah yang ditinggalk an ketiga dosen, dalam jangka pendek, ditangani para dosen yang ada, sedangkan untuk jangka panjang, pihak yayasan merekrut dosen baru.

Asisten I Sekretaris Daerah Timor Tengah Utara John Thius mengatakan, Pemda tidak punya kewenangan terhadap Unimor, meski universitas itu merupakan pengalihan Universitas Timor Timur, tahun 1999.

Unimor menampung lulusan SMA/SMK dari Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Belu dan sebagian mahasiswa dari Timor Leste.

Masalah pemberhentian, atau pemecatan terhadap ket iga dosen sangat disesalkan. "Semestinya masalah ini bisa diselesaikan secara internal yang dikoordinir yayasan setempat karena mereka tidak membebani yayasan dari sisi finansial," kata Thius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com