Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemdiknas Belum Terima Laporan Kebocoran

Kompas.com - 06/04/2011, 18:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terkait beredarnya kabar mengenai kebocoran kunci jawaban Ujian Nasional 2011 di Jawa Timur, Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal menyatakan, Kementerian Pendidikan Nasional belum melakukan verifikasi. Fasli mengaku belum menerima laporan atas berita tersebut.

"Belum saya verifikasi karena saya belum mendapat laporan mengenai kebocoran itu," ujar Fasli di sela-sela kesibukannya, Rabu (6/4/2011) di Jakarta.

Fasli mengungkapkan, tidak ada jaminan mengenai kebenaran kunci jawaban tersebut mengingat saat ini belum ada yang mengetahui tentang naskah UN.

"Soalnya saja tidak ada yang tahu, dari mana tahu soal akurasi jawabannya sampai 100 persen," kata Fasli.

Fasli menegaskan, saat ini pengamanan berlapis sudah dilakukan pada pendistribusian soal UN. Semua jajaran berperan mengamankan soal UN.

"Pengamanan berlapis melibatkan semua jajaran, sampai pada kepolisian," ujarnya singkat.

Sebelumnya beredar kabar bahwa jawaban soal UN 2011 sudah bocor di Jatim. Para pelaku yang tidak bertanggung jawab telah mengomersialisasikan jawaban UN dengan menjualnya dengan harga Rp 13 juta. Tarif tersebut berlaku untuk paket kunci jawaban dengan jaminan 100 persen benar.

"Kalau hanya ingin menerima kunci jawaban dengan tingkat kebenaran 60 persen, cukup membayar Rp 8 juta. Tetapi kalau mau satu paket, ya Rp 13 juta," kata Ketua Dewan Pendidikan Jatim Zainuddin Maliki saat ditemui di sela-sela rapat pengamanan UN di Dinas Pendidikan Jatim kepada Surya, Senin (4/4/2011).

Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini secara terang-terangan menyampaikan adanya kabar bocoran jawaban itu di forum rapat. Dia meminta hal itu menjadi perhatian serius semua pihak.

"Memang tawaran ini menarik sebab pelaku juga menjual dengan sistem per mata pelajaran. Tarif untuk setiap satu mata pelajaran dengan tingkat kebenaran kunci jawaban 100 persen dijual dengan harga Rp 2 juta. Namun, pelaku juga berani memasang tarif Rp 1 juta bagi mereka yang menginginkan jawaban yang tidak 100 persen benar," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com