Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SLB Mengeluh Dinomorduakan Terus

Kompas.com - 07/04/2011, 19:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyaknya kendala pada pelaksanaan ujian nasional mendatang sangat mengganggu konsentrasi sekolah dalam mempersiapkannya. Khusus di sekolah luar biasa, kendala cukup mengganggu adalah belum disalurkannya anggaran UN dan penomoran peserta UN.

Maryoto, guru di SLBN 1 Jakarta, mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Kamis (7/4/2011). Ia sendiri tidak tahu penyebab anggaran UN selalu terlambat disalurkan.

"Kendalanya dana ujian nasional belum disalurkan. Biasanya satu siswa dapat jatah Rp 15.000 dan disalurkan setelah UN," ungkap Maryoto.

Selain itu, Maryoto juga belum mengerti sumber anggaran UN yang bisa didapatkan sekolah. Sejauh ini, kata dia, tak mungkin sekolah meminta dari orangtua murid. Dia merasa, sampai saat ini SLB memang selalu dinomorduakan, bahkan hanya untuk penomoran peserta UN.

"Saya kurang tahu juga, entah mengecilkan atau apa. Karena sekolah umum sudah mendapatkan nomor peserta ujian, di sini belum," ungkapnya.

Maryoto mengeluhkan pembagian nomor peserta UN yang terlalu dekat dengan waktu pelaksanaan. Hal itu akan merepotkan pihak sekolah dalam penyusunan dan strategi pengacakan soal.

"Terlalu mepet karena kami harus menyusun nomor, lembar jawaban, dan mekanisme pengacakan soal," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com