Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

156 Perpustakaan Desa Akan Dibentuk

Kompas.com - 07/04/2011, 22:46 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY pada 2011 akan membentuk 156 perpustakaan di pedesaan untuk meningkatkan minat baca masyarakat.

"Hal itu berangkat dari pemikiran minimnya minat baca masyarakat di DIY, bahkan masih menyisakan beberapa penduduk buta huruf," kata Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi DIY Hendarto Budiyono di Yogyakarta, Kamis (7/4/2011).

Menurut dia, pada lokakarya Pemasyarakatan Minat Baca dan Perpustakaan, di setiap perpustakaan desa akan mendapatkan bantuan sebanyak 1.000 eksemplar buku dengan 500 judul.

"Masing-masing perpustakaan desa juga akan mendapatkan bantuan rak buku dan bimbingan teknis untuk mengelola perpustakaan," katanya.

Ia mengatakan, dari segi jenis buku yang disediakan harus memiliki persyaratan muatan lokal seperti budaya lokal sesuai dengan kebutuhan masyarakat di desa tersebut.

"Dengan demikian, bantuan buku untuk perpustakaan desa tersebut tidak menggunakan rumusan secara generalisasi, tetapi berbeda-beda di setiap desa," katanya.

Ia mencontohkan, masyarakat di Bantul selatan pada umumnya bertani bawang merah, maka harus ada buku yang berkaitan dengan budi daya komoditas tersebut.

"Begitu pula di desa yang sebagian besar mata pencarian warganya sebagai peternak, harus ada buku yang berkaitan dengan peternakan," katanya.

Ia mengatakan, pembentukan perpustakaan desa merupakan program yang dilaksanakan BPAD Provinsi DIY secara berkelanjutan. Setiap tahun jumlahnya meningkat.

"Pada 2010 BPAD Provinsi DIY telah mengembangkan sebanyak 88 perpustakaan desa dan pada 2011 akan dibentuk 156 perpustakaan desa. Pada 2012 akan dikembangkan sebanyak 170 perpustakaan desa," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com