Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bullying" Sering Dianggap Sepele

Kompas.com - 09/04/2011, 15:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekerasan (bullying) di lingkungan sekolah seringkali dianggap sebagai masalah sepele, padahal ini merupakan masalah serius bagi banyak siswa di Indonesia. Untuk itu, sangat penting dilakukan berbagai langkah pencegahan.

"Yang lebih penting adalah mencegah. Jika terjadi maka akan kita cari jalan keluarnya", kata Child Protection Program Manager Plan Indonesia, Amrullah, Sabtu (9/4/2011) di Jakarta.

Menurut Amrullah, kekerasan di sekolah dapat mengakibatkan para siswa merasa disingkirkan. Kekerasan juga mengakibatkan turunnya prestasi belajar, drop out, dan kurangnya kepercayaan diri, bahkan, tekanan batin siswa yang menjadi korban.

Amrullah menyebutkan, pada tahun 2006 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kasus kekerasan pada anak mencapai Rp 25 juta, dengan berbagai macam bentuk, dari yang ringan sampai yang berat. Lalu, kata Amrullah, data BPS tahun 2009 menunjukkan kepolisian mencatat, dari seluruh laporan kasus kekerasan, 30 persen di antaranya dilakukan oleh anak-anak, dan dari 30 persen kekerasan yang dilakukan anak-anak, 48 persen terjadi di lingkungan sekolah dengan motif dan kadar yang bervariasi.

Plan Indonesia sendiri pernah melakukan survei tentang perilaku kekerasan di sekolah. Survei dilakukan di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Bogor, dengan melibatkan 1.500 siswa SMA dan 75 guru. Hasilnya, 67,9 persen menganggap terjadi kekerasan di sekolah, berupa kekerasan verbal, psikologis, dan fisik. Pelaku kekerasan pada umumnya adalah teman, kakak kelas, adik kelas, guru, kepala sekolah, dan preman di sekitar sekolah.

Sementara itu, 27,9 persen siswa SMA mengaku ikut melakukan kekerasan, dan 25,4 persen siswa SMA mengambil sikap diam saat melihat terjadi kekerasan.

Country Director Plan Indonesia John McDonough, mengatakan, masalah ini perlu segera ditangani agar anak-anak dapat mewujudkan seluruh bakat dan potensi mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com