Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dongkrak Nilai Ujian, Sekolah Dijatuhi Sanksi

Kompas.com - 11/04/2011, 03:11 WIB

Jakarta, Kompas - Kelulusan siswa SMA/SMK sederajat mulai tahun ini merupakan gabungan dari nilai ujian nasional dan ujian sekolah dengan pembobotan 60:40. Jika sekolah berlaku curang dengan mendongkrak nilai ujian sekolah, sekolah tersebut akan dikenai sanksi.

”Nilai ujian sekolah bisa dihapus (nol) dan sekolah yang bersangkutan masuk daftar hitam,” kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh seusai melakukan inspeksi mendadak ke Percetakan Balai Pustaka, Sabtu (9/4) di Pulo Gadung, Jakarta.

Selain melihat hasil ujian nasional (UN), kelulusan siswa mulai tahun ini juga memperhatikan nilai ujian sekolah serta nilai rata-rata rapor semester 3, 4, dan 5.

Titik rawan

Nuh mengatakan, percetakan merupakan salah satu titik rawan kebocoran soal UN. Untuk mengantisipasi kemungkinan bocor, pada setiap soal telah dibubuhkan kode khusus yang hanya diketahui orang-orang tertentu dari Kementerian Pendidikan Nasional, pengawas, dan percetakan.

”Jika ada soal yang bocor, mudah ditelusuri karena ada kode khusus. Bisa diketahui pula soal yang 'bocor' soal asli atau bukan. Yang penting masyarakat jangan terjebak spekulasi bahwa ada soal bocor,” kata Nuh.

Selain antisipasi kebocoran soal, juga dilakukan antisipasi kecurangan melalui lima tipe soal dengan tingkat kesulitan sama. Dari 20 siswa dalam satu ruang kelas, hanya akan ada empat siswa yang mengerjakan soal yang sama.

”Ini semata-mata untuk meningkatkan kredibilitas UN. Teknis pengaturan soalnya random,” kata Nuh.

Proses pencetakan soal UN jenjang SMA/SMK/MA telah selesai dan siap didistribusikan sehari sebelum pelaksanaan UN, yakni mulai 18 April mendatang. Pengawas dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Syaiful Bahri, mengatakan, naskah soal UN untuk wilayah Jakarta akan didistribusikan 17 April pagi. ”Khusus Kepulauan Seribu pada 17 April pukul 04.00,” ujarnya.

Pembantu Rektor I Universitas Negeri Jakarta Supriyanto yang menjadi penanggung jawab pencetakan soal menambahkan, khusus untuk Provinsi DKI Jakarta telah dicetak delapan juta halaman soal untuk SMA/SMK/ MA.

Korban letusan Merapi

Secara terpisah Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Magelang menerapkan kebijakan khusus bagi siswa korban letusan Gunung Merapi yang harus melintasi sungai untuk menuju sekolah. ”Para siswa tersebut ditawari dua pilihan, mengikuti UN di sekolah terdekat atau tinggal di asrama yang disediakan di sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Magelang Ngaderi Budiyono.

Di Kabupaten Magelang, ujian nasional 2011 diikuti 16.182 siswa SMP, 3.966 siswa SMA, dan 3.794 siswa SMK. (LUK/EGI/ACI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com