Wall Street Berhasil Bangkit

NEW YORK, KOMPAS.com - Sentimen positif dari The Federal Reserves mengangkat bursa saham Amerika Serikat (AS) Rabu (13/4/2011) waktu setempat. Laporan The Fed telah memicu optimisme ekonomi, sehingga bisa menepis sentimen negatif dari rencana Presiden Barack Obama untuk memangkas pengeluaran dan menaikkan pajak.

Koreksi empat hari yang terjadi pada Indeks Standard & Poor's 500 terhenti setelah berhasil naik sekitar 0,1 persen ke 1.314,41, pada pukul 4 sore di New York. Sementara, Dow Jones juga menguat 0,1 persen ke 12.270,99.

Pada awal perdagangan, indeks acuan AS sempat tumbang setelah Obama mengusulkan memangkas anggaran Pentagon senilai 400 miliar dollar AS hingga 2023. Hal ini dilakukan untuk mengurangi utang jangka panjang AS. Namun, kemudian pasar berbalik arah setelah Fed Beige Book mengatakan adanya peningkatan pada ekonomi dan pasar tenaga kerja di sebagian besar distrik di AS.

Beberapa saham tercatat berhasil mengangkat indeks. Caterpillar Inc dan Kraft Foods Inc memimpin laju Dow Jones Industrial Average setelah The Fed mengatakan sebagian besar kawasan di AS melaporkan perluasan ekonomi di seluruh sektor. Riverbed Technology Inc melonjak 12 persen setelah laporan keuntungan perusahaan jaringan komputer ini melampaui perkiraan pasar.

Namun, saham kontraktor militer, seperti Lockheed Martin Corp. anjlok 2,6 persen, dan Raytheon Co. tumbang 2,9 persen, karena Obama mengusulkan pemangkasan anggaran.

Kevin Caron, analis pasar dari Stifel Nicolaus & Co menyebut, perekonomian berada dalam kondisi yang baik. "Bukti dari beberapa tahun terakhir menggambarkan setiap kali pemerintah meningkatkan pengeluaran belanja, maka sektor swasta mengikuti," ujarnya.

Sentimen positif pasar juga terjadi setelah data penjualan ritel AS pada Maret naik 0,4 persen. Angka ini menunjukkan adanya perbaikan pada pasar tenaga kerja sehingga membantu mengatasi tingginya harga bahan bakar dan makanan.

Kepala strategi pasar JPMorgan Funda David Kelly menilai, gelombang pasang surut masih berlangsung normal sejauh ekonomi berjalan. Konsumen memiliki energi lebih banyak dari yang diperkirakan. "Kita akan melihat lebih banyak kejutan positif daripada negatif. Seperti peningkatan yang stabil dalam kinerja perusahaan," imbuhnya. (Dupla Kartini/Kontan)