Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Istigasah Semalam Suntuk Gagal

Kompas.com - 15/04/2011, 11:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah didesak banyak pihak, pihak SMAN 13 Jakarta mengubah jadwal istigasah atau doa bersama yang rencananya digelar pada Jumat malam sampai Sabtu (16/4/2011) pagi. Istigasah akhirnya hanya dilakukan sampai pukul 23.00 malam nanti. 

"Kebetulan anak-anak kadung diliburkan untuk hari ini sehingga acaranya hanya sampai pukul sebelas malam. Setidaknya mereka tidak perlu menginap dan masih ada waktu banyak untuk istirahat di rumah," ujar salah seorang guru yang tak mau disebutkan namanya ini kepada Kompas.com, Jumat (15/4/2011). 

Rencananya, lanjut guru tersebut, sehabis shalat isya para siswa akan diberikan ceramah dari seorang ustaz. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembekalan motivasi hingga pukul 21.45.

Sementara itu, para siswa yang beragama Kristen dan Katolik diminta naik ke lantai tiga untuk berdoa bersama-sama dipimpin oleh seorang pendeta dan romo. Para siswa dan siswi yang beragama Islam tetap berada di masjid sekolah untuk mengikuti ceramah sampai pukul 23.00.

"Bagi yang tetap mau menjalankan shalat tahajud bersama tentu diizinkan. Namun, bagi yang ingin pulang, tetapi orangtuanya tidak menjemput, pihak sekolah juga sudah menyediakan bus," kata guru itu.

Akibat perubahan ini, pihak sekolah akhirnya memang harus mengakomodasi kebutuhan kendaraan bagi siswa/siswi untuk pulang ke rumah orangtua masing-masing. Sejauh ini, pihak SMAN 13 sudah menyiapkan sebuah bus berukuran 3/4 sebanyak dua buah dan dua mobil jemputan guru. Para siswa juga diberikan izin untuk menghubungi orangtuanya yang ingin menjemput di gerbang sekolah.

Seperti diberitakan sebelumnya, SMAN RSBI 13 Jakarta Utara akan menggelar istigasah semalam suntuk (Baca: SMAN 13 Gelar Istigasah sampai Pagi). Doa bersama tersebut dilaksanakan mulai pukul 18.30 sampai pukul 05.00 pada Jumat (15/4/2011) atau tiga hari menjelang ujian nasional (UN), Senin (18/4/2011).

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 13 Nanang Kosasih mengatakan, doa bersama itu dilaksanakan sebagai bekal psikologis para siswa yang akan menghadapi UN. Namun, tidak semua guru SMAN 13 Jakarta menyetujui digelarnya istigasah selama semalam suntuk. Para guru khawatir acara tersebut justru semakin membebani mental siswa (Baca: Guru: Istigasah, Kok, sampai Pagi?).

Akibatnya, rencana menggelar istigasah hingga pagi hari tersebut mengundang polemik. Bahkan, pada Kamis (14/4/2011), Komisi E DPRD DKI Jakarta meminta Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto untuk  memberikan sanksi kepada Kepala SMAN 13 yang bersikukuh menggelar istigasah itu. Imbauan disampaikan anggota DPRD DKI Jakarta, Jhonny Simanjuntak, saat rapat dengan Kadisdik DKI Jakarta (Baca: "Ngeyel", Kepsek Harus Dikenai Sanksi!).

"Kami mengimbau memberikan sanksi kepada kepala sekolah jika tetap ngeyel melaksanakan istigasah sampai pagi," kata Jhonny kepada Kompas.com, Kamis (14/4/2011).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com