Siapa Lagi yang Terlibat di Kemdiknas?

JAKARTA, KOMPAS.com - Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementerian Pendidikan Nasional selaku pengawas internal mengaku masih menunggu perkembangan dari Kejaksaan Agung terkait penahanan empat pejabat Kemdiknas atas dugaan tindak pidana korupsi pada pelaksanaan lomba keterampilan siswa (LKS) SMK XVII dan pameran SMK yang digelar pada 20-24 Mei 2009 lalu.

"Sekarang ini kita menunggu perkembangan dari kejaksaan," kata Kepala Irjen Kemdiknas, Wukir Ragil, Jumat (15/4/2011), di kantornya.

Mengenai kemungkinan adanya pejabat lain di Kemdiknas yang terlibat dugaan pidana korupsi tersebut, Wukir mengaku tidak ingin berspekulasi. Ia mengatakan dirinya belum mengetahui apapun soal hal itu.

"Kita belum tahu ada pejabat yang terkait atau tidak, itu tergantung pengembangan penyidikan di Kejaksaan Agung," kata Wukir.

Wukir menambahkan, dirinya tak mau berspekulasi mengenai hal itu, mengingat LKS tersebut dilaksanakan pada 2009 lalu.

"Kasus LKS itu pada 2009. Jika memang ada pejabat lain yang terlibat, tentu akan kita dalami," tuturnya.

Seperti diberitakan, Kamis (14/4/2011), Kejaksaan Agung menahan empat pejabat Kementerian Pendidikan Nasional terkait dugaan korupsi pelaksanaan lomba keterampilan siswa (LKS) SMK XVII dan pameran SMK yang digelar kementerian tersebut pada 20-24 Mei 2009.

Keempat pejabat Kemdiknas yang ditahan oleh jaksa penyidik pada jaksa agung muda pidana khusus Kejaksaan Agung merupakan pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah di Kemdiknas. Kerugian negara ditaksir mencapai Rp 2 miliar atas perbuatan empat tersangka tersebut.

"Benar, mereka sudah resmi ditahan. Pukul setengah lima sore tadi," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum  Kejagung Noor Rachmad saat dihubungi di Jakarta, Kamis (14/4/2011), membenarkan penangkapan tersebut.

Adapun keempat tersangka yang ditahan itu adalah Joko Sutrisno (Direktur Pembinaan SMK Kemdiknas), Susilowati (Kasubdit SMK Direktorat Pembinaan SMK Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdiknas/Pejabat Pembuat Komitmen), Suko Wiyanto (Penanggung Jawab Kegiatan), serta Al Azhar (Bendahara Pengeluaran Pembantu).