Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban "Cuci Otak" Mengaku Terima Teror

Kompas.com - 22/04/2011, 18:27 WIB

MALANG,KOMPAS.com - Sejak maraknya pemberitaan mengenai para korban "cuci otak", Muhammad Hanif, salah satu korban yang nyaris dibaiat oleh sekelompok orang yang diduga berasal dari organisasi Negara Islam Indonesia (NII), mengaku sering mendapatkan teror dari orang yang tak dikenalnya. Teror itu diterima melalui SMS dan telepon secara langsung.

"Beberapa hari ini, saat pemberitaan marak di berbagai media, cetak maupun elektronik, kami sering meneirma teror dari orang tidak saya kenal," kata Hanif, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/4/2011).

Mahasiswa Teknik Fakultas Informatika Universitas Muhammadiyah Malang ini sebelumnya sulit dihubungi. Ia juga tak bisa dihubungi. Menurut Hanif, ia sengaja mematikan alat komunikasi karena teror yang kerap diterimanya.

Saat ditanya, apa isi teror yang diterimanya, ia enggan menjabarkan. "angan mas. Yang sering neror lewat telepon, saya juga tidak tahu," katanya singkat.

Selanjutnya, mengenai informasi mahasiswi berparas cantik yang menjadi korban "cuci otak" bersamanya, Hanif mengaku hanya mengetahui dua orang yaitu Desy dan Maya Mayezta. "Korban perempuan lainnya saya tidak tahu. Kalau Desy, katanya memang terlihat cantik. Itu yang saya tahu saat diskusi bersama di MOG Malang. Kalau yang lainnya saya tidak tahu. Karena untuk di UMM, yang mengajak pertama kali adalah Maya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas UMM Nasrullah mengatakan, yang direkrut bukan hanya wanita cantik. "Dari data yang ada, tidak hanya perempuan cantik. Menurut saya tak harus cantik yang diajak. Yang penting mau diajak dan bisa memiliki biaya untuk ikut baiat di Jakarta," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com