Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecurangan UN Diduga Tetap Ada

Kompas.com - 25/04/2011, 18:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun pengaduan resmi kepada Kementerian Pendidikan Nasional soal kecurangan ujian ansional pada tahun ini diklaim menurun, tetapi kecurangan itu tetap ada. Ada indikasi kuat sekolah membantu siswa dengan menyebarkan kunci jawaban.

Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal di Jakarta, Senin (25/4/2011), di sela-sela pemantauan UN di SMPN 181 Jakarta dan SMPN 38 Jakarta mengatakan, ada kepala sekolah yang memerintahkan soal untuk dibuka dan dikerjakan lalu jawabannya diberikan kepada siswa. "Kepala sekolah itu sudah ditahan polisi untuk diselidiki lebih lanjut," kata Fasli.

Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) M Aman Wirakartakusumah mengatakan, kebocoran terjadi pada pelaksanaan UN Fisika di SMA/MA di Kabupaten Pahuwato, Provinsi Gorontalo. Para siswa mendapatkan kunci jawaban.

"Setelah dianalisa, kunci jawaban itu benar. Dari satu sekolah menyebar ke sekolah lain," kata Aman.

Pada Minggu malam, BSNP dan jajaran Kemdiknas memutuskan semua siswa SMA/MA jurusan IPA harus mengulang UN Fisika pada Kamis (28/4/2011). Mereka mengikuti UN pengganti yang soalnya dibuat secara khusus dan akan dikirim Puspendik hari Rabu besok. 

Kepala Balitbang Kemdiknas Mansyur Ramly mengatakan, sebanyak 385 siswa harus ikut UN pengganti. Mereka merupakan siswa jurusan IPA di semua SMA/MA di Kabupaten Pahuwato.

Kebocoran soal dan penyebaran kunci jawaban itu awalnya berasal dari SMAN 1 Paguat. Lalu ada indikasi kuat menyebar ke sekolah lain.

Selain siswa SMAN 1 Paguat, UN pengganti juga diikuti siswa dari SMA 1 Marisa, SMA 1 Randangan, SMAN 1 Lemito, SMAN 1 Popayato, SMAN 1 Buntulia, MAN Al Ikhlas, dan MA Alkhairaat.

"Namun secara umum, pelaksanaan UN SMA/SMK/MA tahun ini lebih baik," kata Sukemi, staf Mendiknas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com