Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk NII, Sonya Memaksa Minta Rp 20 Juta

Kompas.com - 26/04/2011, 16:12 WIB

KLATEN, KOMPAS.com — Salah seorang korban, yakni Sonya Giska Sekar Ayu (19), warga Dukuh Tawangsari, Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengalami trauma terkait jaringan Negara Islam Indonesia (NII).

"Anak sulung saya bernama Sonya tidak mau bertemu orang lain untuk menceritakan peristiwa yang menimpanya, terkait jaringan NII di Yogyakarta," kata Sugiyanta (51), ayah kandung Sonya, ketika ditemui di Klaten, Selasa (26/4/2011).

Menurut dia, anaknya yang kuliah di fakultas geografi menginjak semester dua, di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta, diduga sempat terpengaruh masuk NII. Tetapi, dia sekarang sudah lepas dari jaringan itu. Dia kini masih trauma jika mengingat peristiwa tersebut.

Sugiyanto menceritakan awal mula anaknya yang bisa terpengaruh masuk NII. Pada sekitar awal Januari 2011, Sonya mengikuti kegiatan study tour di kampus dengan tujuan ke Dieng Wonosobo.

Sonya saat itu, kata dia, membuat cerita kepada orangtuanya yang katanya menghilangkan sebuah kamera seharga Rp 20 juta sepulangnya dari Dieng.

"Saya sebagai orangtua sempat terkejut mendengar berita itu. Kamera itu milik temannya yang bernama Fajar Dwi Lestari. Saya diminta untuk mengganti seharga Rp 20 juta," kata Sugiyanto.

Namun, kata Sugiyanto sempat terjadi tawar-menawar dengan pemilik kamera dan dia akhirnya meminta uang ganti menjadi Rp 10 juta.

Menurut dia, pihak keluarganya berupaya mengumpulkan uang untuk mengganti kamera tersebut, tetapi dana hanya terkumpul sebanyak Rp 7 juta dan diterima oleh Fajar sekitar Februari 2011.

"Saya menjadi curiga karena melihat sifat anaknya yang selama ini penurut terhadap orangtuanya berubah menjadi pembangkang," katanya.

Selain itu, anaknya juga kelihatan lebih serius mempelajari buku-buku tentang Islam. "Dia ke mana-mana membawa dan membaca buku Al Quran," katanya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com