Jakarta, Kompas -
”Tidak ada yang menjamin kebocoran soal hanya terjadi di satu sekolah. Bisa jadi kebocoran soal menyebar ke sekolah lain. Karena itu, UN ulang akan dilakukan untuk seluruh peserta di kabupaten tersebut,” kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh di Jakarta, Selasa (26/4), menanggapi kebocoran soal UN di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Soal yang bocor tersebut adalah mata pelajaran Fisika untuk SMA.
Kebocoran soal terungkap setelah seorang guru mengadu ke anggota DPRD Provinsi Gorontalo karena disuruh wakil kepala sekolahnya mengerjakan naskah soal sehari sebelum UN Fisika diselenggarakan.
Di Gorontalo, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo Safrudin Mobiliu mengatakan, guru yang mengungkap dugaan kebocoran soal UN harus dilindungi keamanannya serta dijamin jabatannya tidak akan diturunkan.
Di berbagai daerah dilaporkan, ratusan siswa SMP tidak mengikuti UN dengan berbagai alasan. Di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, misalnya, pada hari pertama ada 88 siswa yang tidak mengikuti UN, sedangkan pada hari kedua bertambah menjadi 92 orang. ”Alasan ketidakhadiran mereka sangat beragam, seperti sudah bekerja, pindah alamat, menikah, hingga ada yang melahirkan,” kata Kepala Seksi Kurikulum dan Pengendali Mutu SMP Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Magelang R Priyana.
Di Kabupaten Temanggung, sebanyak 64 siswa SMP dan madrasah tsanawiyah (MTs) tidak mengikuti UN pada hari pertama dan 81 siswa pada hari kedua. Adapun di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sebanyak 85 siswa SMP tidak mengikuti UN, sebagian beralasan karena bekerja. Di Kabupaten Jember, Jawa Timur, 312 siswa tidak mengikuti UN SMP, sebagian besar karena mengundurkan diri.
Di daerah-daerah lain dilaporkan, UN SMP secara umum berjalan lancar. Hanya di beberapa lokasi terdapat kasus kekurangan soal atau lembar jawaban, seperti di Kabupaten Slawi, Jawa Tengah, di Aceh, dan Balikpapan sehingga sebagian naskah soal terpaksa difoto kopi.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional Mansyur Ramly mengakui adanya keluhan mengenai kekurangan soal dan kualitas cetak naskah soal.