Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi NII, 2 Mahasiswi Sedekah Rp60 Juta

Kompas.com - 27/04/2011, 14:54 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Sekretaris Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Hadi Subhan mengaku dua mahasiswi setempat telah menjadi korban doktrinisasi ala Negara Islam Indonesia (NII).

"Kami prihatin karena ada mahasiswi kami yang menjadi korban, tapi mereka bukan pelaku, karena keduanya justru direkrut mahasiswa dari universitas lain di Surabaya," katanya di Surabaya, Rabu (27/4/2011).

Ia mengemukakan hal itu setelah pengumuman tiga nama atlet "Airlangga-Semen Gresik Elbrus Expedition 2011" (ASGEE 2011) oleh Direktur Kemahasiswaan Unair Imam Mustofa di rektorat setempat.

Menurut Hadi Subhan, dua mahasiswi Unair yang menjadi korban NII adalah S dan E yang merupakan mahasiswa Jurusan Kimia di Fakultas Sains dan Teknologi (F-MIPA) Unair.

"Kami sendiri mengetahui adanya mahasiswi Unair menjadi korban NII itu melalui informasi dari rekannya yang semula curiga dengan sikap rekannya yang menjadi pendiam," katanya.

Cerita itu beredar dari mulut ke mulut, karena korban yang kebetulan anak petani itu mengaku pernah dimintai uang senilai Rp 30 juta per orang sebagai "sedekah" untuk kepentingan dakwah NII.

"Padahal, ayahnya yang petani terpaksa menjual sapi atau kerbau untuk memenuhi permintaan uang bagi anaknya dengan alasan untuk kegiatan kampus," katanya.

Ia menjelaskan kedua mahasiswi itu direkrut aktivis NII saat kuliah kerja nyata (KKN) di perkampungan di Surabaya. Mereka direkrut saat mereka aktif ke masjid di sebuah perkampungan.

"Mereka sempat menjalani baiat di Tangerang dan Jakarta, tapi mereka lupa bila ditanya tentang kejadian di Tangerang dan Jakarta itu. Mereka hanya menangis saat ditanya pemanfaatan uang Rp 30 juta dari orang tuanya," katanya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak memperdebatkan benar-tidaknya NII, tapi Unair sebagai bagian dari elemen bangsa tidak mungkin melanggar UU atau KUHP dengan perbuatan menyebarkan kebencian kepada negara sendiri.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com