Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: NII Ancam Karakter Bangsa

Kompas.com - 28/04/2011, 11:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, gerakan radikalisasi bermotifkan agama dan ideologi yang saat ini merebak mengancam karakter dan perilaku rakyat, termasuk generasi muda. Dalam jangka panjang, jika dibiarkan, gerakan ini mengancam mengubah karakter bangsa Indonesia yang toleran serta cinta kerukunan dan ketenteraman.

Gerakan ini juga mengancam empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Presiden pun meminta masyarakat Indonesia dan aparat penegak hukum untuk bersama-sama menanggulanginya.

"Kita tidak boleh apatis, pasif membiarkan gerakan ini begitu saja. Mari kita ambil tanggung jawab bersama untuk menyelamatkan masyarakat kita, bangsa kita, dan masa depan Indonesia," kata Presiden ketika membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2011 di Gedung Bidakara, Jakarta, Kamis (28/4/2011).

Presiden juga meminta para pemuka agama terlibat aktif dalam melakukan pembinaan terhadap para umatnya dan dalam upaya meredam radikalisasi di lingkungannya. Tak hanya itu, Presiden juga memberikan instruksi kepada bupati dan wali kota untuk berperan aktif dalam melakukan deradikalisasi. "Anda, bersama kepala camat, adalah orang yang paling tahu mengenai denyut nadi masyarakat kita, keganjilannya, dan lainnya," kata Presiden.

Hal senada disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto. Djoko meminta agar gerakan radikalisasi dijadikan musuh bersama. "Semua elemen masyarakat harus mewaspadai tindakan memengaruhi orang untuk berbuat kejahatan," kata Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com