Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Jaringan NII Harus Dilumpuhkan

Kompas.com - 28/04/2011, 13:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso meminta pemerintah segera mengambil langkah-langkah strategis untuk melumpuhkan jaringan Negara Islam Indonesia karena membahayakan keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Priyo, munculnya kembali aksi terorisme dan juga kelompok-kelompok radikal seperti NII sangat mencoreng.

"Itu betul-betul menampar kita, aparat kita, juga teman-teman tokoh agama, harus ada langkah dini yang dilakukan. Kalau tidak, taruhannya terlalu besar. Yang jelas, ini harus segera dilumpuhkan. Ada Indonesia kok ada negara lain," ungkapnya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/4/2011).

Menurut Priyo, semua pihak terperanjat karena jaringan NII sudah cukup besar. Selain kewaspadaan masyarakat di lingkungan sekitarnya, pemerintah dan aparat intelijen memiliki peran yang lebih besar dalam menanggulangi gerakan-gerakan tersebut yang langsung maupun tidak langsung terhubung dengan aksi terorisme.

"Ini memang menjadi tugas kami di DPR, ormas agama untuk mendidik masyarakat. Tetapi tugas pemerintah dan intelijen jauh lebih penting menangkal itu. Kok bisa kecolongan dengan angka sebesar itu," ujarnya. 

Dalam dua pekan terakhir, berbagai kasus dugaan "cuci otak" oleh jaringan NII mulai bermunculan di sejumlah daerah, seperti Bogor, Malang, Bandung, dan Jakarta. Para korban umumnya mahasiswa semester awal. Mereka diajak berdiskusi dan dipengaruhi hingga dibawa ke sebuah tempat untuk dibaiat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com