Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memilih Perguruan Tinggi dan Masa Depan

Kompas.com - 02/05/2011, 14:06 WIB

Hasil survei menunjukkan, sebagian terbesar siswa merasa tidak cukup dengan bertumpu dan mengandalkan materi pelajaran yang telah diterima dari sekolah. Ini tecermin dari fakta, bahwa sebagian terbesar responden merasa perlu mengikuti bimbingan belajar atau kursus privat untuk mengejar materi tes masuk perguruan tinggi. Padahal, siswa-siswa tersebut sebagian berasal dari sekolah unggulan. Bahkan, sebagian berasal dari sekolah berstandar internasional yang memiliki fasilitas dan kurikulum yang lebih progresif.

Biaya yang dikeluarkan untuk persiapan ini pun tidak sedikit. Setiap siswa mengeluarkan biaya Rp 300.000 hingga Rp 1 juta per bulan untuk bimbingan belajar atau les privat. Bahkan, ada sejumlah siswa yang sudah melakukan persiapan secara intensif sejak menginjak kelas II SMA.

Langsung kerja

Hasil survei memang menunjukkan, mayoritas (84 persen) responden berencana melanjutkan kuliah. Namun, pada sisi lain, tercatat 16 persen responden menyatakan diri tidak akan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Beragam alasan dikemukakan. Sebagian terbesar mengaku berniat langsung bekerja atau berwirausaha.

Sementara itu, tak kurang dari 15 persen responden dengan jujur mengaku tidak punya rencana kuliah karena kendala biaya. Responden yang tidak berencana melanjutkan kuliah mayoritas berasal dari sekolah menengah, kejuruan (SMK). Tercatat sedikitnya 46 persen responden siswa SMK yang menyatakan demikian.

Boleh jadi, ini menunjukkan sekolah kejuruan memang dipersiapkan untuk menelurkan lulusan yang siap bekerja sesuai keahlian mereka. Dengan demikian, paradigma ini yang kemudian menancap di benak para siswa SMK.

Siswa sekolah kejuruan sejak awal dipersiapkan untuk memiliki keahlian dan siap untuk bekerja setelah lulus. Meskipun demikian, sebagian mengaku memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan, tetapi terkendala masalah biaya. Untuk itu, setelah lulus SMK, mereka memutuskan langsung bekerja atau membuka usaha sendiri.

(BI PURWANTARI/LITBANG KOMPAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com