Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsultasi, Gratis Kok...

Kompas.com - 02/05/2011, 15:55 WIB

KOMPAS.com - Bagi mereka yang ingin belajar ke luar negeri, sebenarnya ada banyak informasi yang bisa dicari sendiri. Berbagai informasi mengenai studi ke perguruan tinggi, terutama ke luar negeri, bisa diperoleh melalui internet, brosur, atau mendatangi pameran-pameran pendidikan yang hampir selalu digelar setiap saat di berbagai tempat.

Dengan demikian, bisa dipastikan, informasi mengenai studi lanjutan di luar negeri sebenarnya berlimpah. Namun, meskipun informasi terlihat berlimpah, sering kali calon mahasiswa masih juga menemui kesulitan dan ada sejumlah pertanyaan yang tidak terjawab.

"Menghadapi situasi seperti ini, saya sarankan untuk berkonsultasi kepada konsultan pendidikan. Informasi menyeluruh itu amat penting dan diperlukan sebelum menentukan pilihan ingin belajar apa, universitas mana, dan negara mana. Konsultasi gratis kok...," ujar Anita L Sutandya, Direktur Anindo Dutabuana, sebuah konsultan pendidikan di Jakarta.

Dia mengatakan, pihaknya akan membantu setiap talon mahasiswa hingga sampai yang bersangkutan benar-benar sampai tujuan dan mulai kuliah.

"Untuk konsultasi, mau datang kapan saja, silakan asal pas jam kantor. Memang, untuk yang sudah kenal saya, ada yang berkonsultasi di luar jam-jam itu," tambahnya.

Berdasarkan pengalamannya sebagai konsultan, selama ini Amerika Serikat tetap menjadi tujuan favorit bagi para talon mahasiswa dari Indonesia. Bagi mereka yang ingin belajar di bidang perhotelan, Swiss tetap menjadi tujuan utama.

"Jumlah yang ingin belajar ke Amerika Serikat masih yang paling banyak. Kebetulan kami juga berhubungan dengan sejumlah perguruan tinggi di sana," ujarnya.

Hal serupa juga dikemukakan oleh Gianti Atmodjo, Direktur Aspectama, konsultan pendidikan.

"Setelah Amerika Serikat, minat belajar ke Inggris, Australia, dan Swiss juga banyak," katanya.

Baik Anita maupun Gianti menyarankan agar pelajar yang akan melanjutkan studi ke luar negeri melakukan konsultasi dan mengorek informasi sebanyak-banyaknya dari para konsultan.

"Informasi dari internet dan brosur saja sering kali masih terbatas, tidak ada penjelasan lebih lengkap mengenai pengalaman hidup di sana dan tidak bisa dilakukan tanya jawab. Datang dan konsultasi saja," ungkap Gianti. (TON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com