Jakarta, Kompas
”Jangan sampai kasus ataupun pemberitaan yang tidak seimbang menjadi preseden buruk, memengaruhi kinerja emiten, termasuk harga saham dan indeks pasar modal kita yang terus tumbuh,” kata Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nurhaida di Jakarta, Senin (2/5).
Menurut data Bapepam-LK, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per akhir April berada di posisi 3.819,62 poin atau tumbuh sekitar 2,47 persen dibanding pada awal tahun ini di posisi 3.727,52 poin. Kapitalisasinya pun tumbuh sekitar 3,91 persen menjadi Rp 3.405 triliun. Tercatat ada 19 emiten yang melakukan sejumlah penawaran umum emisi dengan total nilai Rp 35 triliun.
Kepolisian masih berupaya mengungkap kasus hilangnya dana deposito milik PT Elnusa sebesar Rp 111 miliar yang disimpan di Bank Mega Cabang Jababeka. Di samping kasus itu, kasus lain yang menyeret nama emiten adalah tertangkapnya salah satu manajer PT Duta Graha Indah Tbk oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus penyuapan pada proyek pembangunan wisma atlet di Palembang.
”Kami tidak tinggal diam atas kasus Elnusa. Sambil menunggu hasil penyelidikan kepolisian, kami juga sesuai porsi kami berusaha menelaah kasus itu,” kata Nurhaida.
Mengenai jenis deposito, misalnya, ada perbedaan pengakuan dari kedua pihak. Menurut manajemen Elnusa, dananya disimpan dalam jenis time deposit, sementara manajemen Bank Mega mengaku on call deposit. Nurhaida juga memastikan, tidak ada aliran dana Elnusa yang mengalir ke produk Harvestindo Asset Management.
Manajemen Duta Graha Indah memastikan akan tetap melanjutkan target-target kinerja perseroan. Perseroan juga menjaga kepentingan pemegang saham dan juga karyawan sebagai fokus manajemen saat ini. Menurut Sekretaris Perusahaan Duta Graha Indah Djohan Halim, manajemen akan melaporkan dan mempertanggungjawabkan kegiatan dan pencapaian perseroan pada RUPS tahunan pada Mei ini.(BEN)