Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari, Berburu Beasiswa!

Kompas.com - 04/05/2011, 17:17 WIB

Oleh Tony D Widiastono dan Atika Walujani M

KOMPAS.com - Bagi kebanyakan orang Indonesia, pendidikan yang kian tinggi menjadi andalan utama meraih masa depan lebih baik. Maka, dengan segala daya dan upaya, setiap orangtua selalu berusaha agar anak-anaknya bisa meraih pendidikan tinggi. Namun, niat dan cita-cita tinggi itu sering dihadang persoalan biaya.

Lantas, bagaimana nasib anak-anak cerdas yang tidak didukung kemampuan ekonomi? Masih adakah kesempatan menggapai cita-cita tinggi itu?

Jawabannya, jelas masih ada. Kesempatan itu dapat diraih lewat banyaknya lembaga penyedia beasiswa bagi mereka yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Hal yang penting bagi pemberi beasiswa adalah prestasi belajar si pelamar yang ditunjukkan oleh indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,75-3,00 bagi lulusan perguruan tinggi. Bagi lulusan sekolah menengah atas, tentunya nilai ebtanas murni (NEM) yang tinggi. Sementara bagi studi dengan pengantar bahasa Inggris umumnya disyaratkan nilai IELTS sama atau lebih dari 6 atau TOEFL sama atau lebih dari 550.

Hal penting lainnya adalah motivasi tinggi yang dinilai dari surat lamaran (letter of motivation) ataupun wawancara dengan pengelola lembaga pemberi beasiswa. Ada beberapa cara untuk mendapat informasi beasiswa. Misalnya, lewat situs-situs yang khusus memberikan informasi beasiswa dan dari lembaga pengelola program beasiswa, seperti Yayasan Pendidikan Internasional Indonesia atau kantor-kantor informasi pendidikan negara asing (NESO-Belanda, Aminef-AS, British Council-Inggris), kedutaan besar negara pemberi beasiswa, ataupun lewat pengumuman di media massa.

Namun, yang harus diperhatikan adalah persyaratan, seperti nilai IPK atau NEM, rentang usia, bidang ilmu, dan jenis pekerjaan. Ada beasiswa yang diprioritaskan bagi usia tertentu (misalnya di atas usia 18 tahun serta di bawah usia 35 tahun), bagi staf pengajar, aktivis lembaga swadaya masyarakat, atau penduduk wilayah Indonesia timur guna pengembangan sumber daya manusia daerah terkait.

Selain mencari informasi dari lembaga pengelola mengenai persyaratan beasiswa, dan hal-hal terkait dengan belajar di negara yang hendak dituju dari situsnya, calon pelamar juga bisa menambah informasi mengenai suasana belajar dan menimba kiat untuk memperbesar peluang mendapat beasiswa dari alumni. Daftar nama dan alamat e-mail bisa diperoleh dari asosiasi alumni.

Lazimnya beasiswa diberikan untuk bidang-bidang yang dinilai diperlukan bagi pembangunan negara berkembang, misalnya bidang teknik, lingkungan, kependudukan, kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, politik, hukum, serta pembangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com