Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Siswa Indonesia Berkompetisi di AS

Kompas.com - 06/05/2011, 19:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelajar Indonesia akan bersaing di ajang kejuaraan ilmu pengetahuan prakuliah terbesar di dunia, yaitu Intel International Science and Engineering Fair (ISEF) 2011 di Los Angeles, Amerika Serikat, 8-13 Mei 2011. Delegasi Indonesia terdiri dari 6 pelajar yang akan memaparkan keahlian mereka dalam bidang ilmu sosial, teknik, dan alam.

Lebih dari 1.500 siswa dari 65 negara akan beradu gagasan memamerkan riset dan penemuan canggihnya dalam kompetisi tersebut. Kompetisi ini berhadiah total 4 juta dollar AS dalam bentuk beasiswa dan penghargaan. Tiga pemenang utama akan mendapatkan beasiswa masing-masing senilai 50.000 dollar AS dari Intel Foundation.

Para siswa SMA yang berpartisipasi dalam Intel ISEF ini telah menyiapkan sejumlah proyek untuk menjawab berbagai masalah ilmiah yang merupakan tantangan global saat ini, seperti perubahan iklim, kanker, bahan bakar alternatif, keselamatan mengemudi, dan kelaparan.

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, keikutsertaan peserta didik dalam kompetisi internasional semacam ini memang diperlukan. Selain untuk membiasakan diri berlomba dalam kancah internasional, lanjutnya, juga sebagai bagian dari diplomasi dalam mengenalkan bangsa dan negara di kancah global.

"Di sinilah saya melihat sisi strategis kegiatan semacam ini. Tentu akan lebih baik lagi jika wakil-wakil kita yang ikut ini bisa memperoleh juara," kata Nuh kepada wartawan, Jumat (6/5/2011) di Jakarta.

Lomba ini, ujar Nuh, sejalan dengan salah satu misi Kemdiknas untuk meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan. Sebab, riset merupakan bagian penting dari proses pendidikan, untuk menantang pelajar memecahkan masalah lewat penelitian sistematik yang telah digaungkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Keenam anggota tim Indonesia tersebut adalah Pebrian dan Alanikika Pratyaksa dari SMAN 1 Malingping, Yan Restu Freski dan Darmadi dari Taman Pintar Yogyakarta, serta Andrey Irawan Halim dan Reyner Jong dari SMA Santa Laurensia. Tim rencananya terbang ke AS pada Sabtu (7/5/2011).

Para peserta kompetisi akan dibagi dalam tiga kelompok. Tiap-tiap kelompok akan memaparkan hasil riset mereka dengan topik "30 Hari Menjadi Anak Nelayan: Studi Kehidupan Sosial Budaya dan Ekonomi dari Keluarga Nelayan di Muara Binangun, Wanassalam, Lebak Banten", "Hilir Sungai Opak: Pembelokan Unik ", serta "Bambu sebagai Bahan Bangunan".

Salah seorang peserta, Pebrian, mengaku mengharapkan dukungan dari semua pihak agar tim Indonesia mampu tampil maksimal dan keluar sebagai juara.

"Jika kami menang, kebanggaan ini bukan hanya milik kami, tetapi milik seluruh masyarakat Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com