Sosok Mgr A Soegijapranata SJ paling lambat akhir tahun ini bisa terungkap lewat film. Sebelumnya, kiprah uskup agung pertama dari kalangan pribumi ini hanya bisa dibaca lewat teks tertulis. Itu pun dalam jumlah terbatas.
Persiapan untuk pembuatan film tentang Soegijapranata terus digodok, baik di Yogyakarta maupun Jakarta. ”Perlu diketahui, ini bukan film dakwah, melainkan film yang menampilkan tokoh nasional yang terselip atau keliwatan. Padahal, kiprahnya pada awal kemerdekaan tidak kecil,” kata salah satu anggota tim kreatif film Soegijapranata, G Djaduk Ferianto (46) di Yogyakarta.
Djaduk bekerja bersama Garin Nugroho, Herukesawa Murti, Romo G Subanar, dan Romo Murti. Garin Nugroho didaulat menjadi sutradara, sedangkan Puskat Yogyakarta bertindak selaku produser.
Menurut Djaduk, selesai pembuatan film Soegijapranata, pihaknya mengincar sosok lain yang juga terselip, di antaranya Ki Hadjar Dewantara, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, IJ Kasimo, dan nama-nama lain yang masih diinventarisasi.
Soegijapranata dilahirkan di Ngadiwinatan, Yogyakarta, pada tahun 1896 dan wafat di Belanda tahun 1963. ”Soegijapranata ikut andil membebaskan Irian Barat dari tangan Belanda,” Djaduk menambahkan.