Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Rumah Masih Didiskriminasi

Kompas.com - 09/05/2011, 04:48 WIB

Tangerang, Kompas - Pendidikan sekolah rumah atau homeschooling yang diakui pemerintah sebagai pendidikan informal masih didiskiminasi. Peserta didik homeschooling di berbagai daerah belum mendapat dukungan kebijakan yang baik dari dinas pendidikan setempat.

Persoalan tersebut mengemuka dari pelaku homeschooling baik tunggal maupun komunitas dalam acara Simposium Pendidikan Informal : Implementasi Hak Peserta Didik Jalur Informal di Kampus Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang Selatan, Sabtu (7/5). Acara tersebut dilaksanakan Asosiasi Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif (Asah Pena).

Budi Trikorayanto, Sekretaris Asah Pena, mengatakan, hak-hak didik anak homeschooling belum dipahami secara baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat, termasuk Badan Standar Nasional Pendidikan yang menetapkan ketentuan bahwa peserta didik homeschooling yang boleh mengikuti akselerasi atau percepatan ujian nasional pendidikan kesetaraan (UNPK) mesti punya IQ minimal 130.

Selain itu, pelaksanaan ujian kesetaraan yang ditetapkan pada Juni dan November juga mengakibatkan anak homeschooling yang lulus tahun tersebut tidak dapat mengikuti ujian masuk perguruan tinggi pada tahun yang sama. Apalagi, keluarnya ijazah lama dan tidak menentu sehingga menghambat kepastian bagi peserta homeschooling untuk melanjutkan sekolah.

Dhanang Sasongko, Wakil Ketua Asah Pena, mengatakan, sebenarnya Asah Pena dan Ditjen Pendidikan Luar Sekolah (sekarang menjadi Ditjen Pendidikan Nonformal dan Informal) sudah membuat nota kesepahaman soal pengakuan hak-hak dan kewajiban pelaku homeschooling.

Pada pertemuan tersebut Asah Pena yang memiliki sekitar 3.800 anggota, mendesak supaya pendidikan informal tidak lagi didiskriminasi dan dipersulit.

PM Winarno, Direktur Penelitian dan Pengabdian UMN, mengatakan, kampus ini menggagas adanya e-learning sekolah rumah di Indonesia. Dana hibah bersaing yang diperoleh UMN akan dimanfaatkan untuk membangun sumber belajar online

pelaku sekolah rumah. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

Edu
10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

Edu
Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

Edu
Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

Edu
Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Edu
Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Edu
Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Edu
Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Edu
Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Edu
Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Edu
Mahasiswi FK Unhas Jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Mahasiswi FK Unhas Jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Edu
Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Edu
Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Edu
Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau