Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Jadi Mahasiswa Berani Gagal?

Kompas.com - 12/05/2011, 19:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pendidikan kewirausahaan di tingkat perguruan tinggi semakin diarahkan untuk membuat mahasiswa menjadi mandiri. Namun, hal tersebut tidak mudah dijalankan karena pola pikir, keterampilan, dan pengetahuan mahasiswa, bahkan pendidik pun, belum memahami semangat dan nilai-nilai kewirausahaan itu sendiri.

Manajer Umum International Development Program-ABFI Institute Perbanas Novianta Hutagalung mengatakan, untuk menerapkan pendidikan kewirausahaan yang berjalan baik, hal itu harus dilakukan dengan beberapa pemahaman yang juga baik.

"Sebenarnya untuk memulai pendidikan wirausaha di perguruan tinggi itu dapat dijalankan dengan mudah. Namun, pastinya dengan beberapa poin yang juga perlu diperhatikan," ujar Novianta kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (12/5/2011).

Novianta memaparkan poin-poinnya sebagai berikut:

Ubah pola pikir pendidik

Dalam mengembangkan pendidikan kewirausahaan yang utuh, hal utama dan kali pertama diubah adalah mindset atau pola pikir. Perubahan pola pikir di sini lebih ditekankan untuk pengelolaan program pendidikan, yakni pendidik/dosen.

"Pada dasarnya, pendidiklah yang menjadi tombak dalam proses transformasi program dan siswa-siswanya. Ini agar mahasiswa dapat mempunyai pemikiran tentang arti penting entrepreneurship secara utuh, serta mengelolanya dengan baik pula," kata Novianta.

Jalankan program

Ketika berbicara kewirausahaan atau entrepreneurship, berarti kita harus juga memulai pelaksanaan program-program kurikulum secara utuh. Namun, di sini kurikulum juga tidak sekadar menawarkan daftar akademik, tetapi juga memproyeksikan kualitas lulusannya.

"Karena nantinya mahasiswa punya kesempatan secara real di sini untuk mengembangkan konsep-konsep yang didapat di kelas. Di situ nanti akan kita temukan jalan keluar ketika beragam kesulitan, hambatan, dan tantangan muncul," tuturnya.

Jangan pernah takut gagal

Saat ini, sering slogan "kegagalan adalah bagian sukses yang tertunda" dikumandangkan. Faktanya, masih banyak yang tidak ingin berusaha ketika mengalami kegagalan.

"Harus terus mengeksplorasi segala kesempatan yang ada. Semakin terus mengasah diri menjadi pengusaha, peluang untuk sukses juga semakin besar," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com