Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sangat Sedikit Siswa Miskin Daftar RSBI

Kompas.com - 20/05/2011, 10:53 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Sekolah menengah pertama (SMP) berstatus rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) di Kota Semarang, sangat minim menyerap siswa miskin dalam Penerimaan Peserta Didik (PPD) 2011. Hari ini merupakan batas akhir pendaftaran.

Kepala SMP Negeri 2 Semarang, Sutomo, di Semarang, menyebutkan, jumlah pendaftar sampai saat ini mencapai 721 orang, namun yang berasal dari kalangan keluarga tidak mampu hanya 15 pendaftar. Ia mengakui, minimnya pendaftar dari kalangan keluarga miskin itu, padahal pihak sekolah sudah membuka kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh calon peserta didik untuk mendaftar, termasuk dari keluarga miskin.

"Berdasarkan aturan PPD 2011, RSBI diwajibkan menyediakan kuota 20 persen bagi siswa miskin, dari kuota yang dimiliki. SMP Negeri 2 Semarang tahun ini menyediakan total kuota 200 siswa, terbagi dalam delapan kelas," katanya, Jumat (20/5/2011).

Ditanya penyebab minimnya pendaftar dari keluarga miskin itu, ia mengaku tidak tahu dan enggan berspekulasi terkait hal itu. Ia mengatakan, seluruh upaya sudah dilakukan, termasuk sosialisasi ke sekolah-sekolah dasar.

Ia juga menambahkan, pendaftaran secara online sudah ditutup pada 19 Mei ini, namun pendaftar masih diberi kesempatan mendaftar sampai hari ini, Jumat (20/5/2011, dengan catatan datang langsung ke sekolah, sekaligus verifikasi.

"Kalau memang pendaftar dari kalangan keluarga miskin sedikit, mau bagaimana lagi? Kami sudah berupaya keras menjaring, kalau memang masih sedikit ya kami tutupi dari kalangan siswa yang bersifat umum," kata Sutomo.

Kepala SMP Negeri 5 Semarang, Suharto, membenarkan minimnya pendaftar dari keluarga miskin. Dari keseluruhan pendaftar saat ini sekitar 400 orang, hanya ada pendaftar dari keluarga miskin sebanyak 20 orang.

"Kami menyediakan kuota siswa baru sebanyak 224 siswa, terbagi dalam delapan kelas. Segala upaya sosialisasi terkait penyediaan kuota 20 persen untuk siswa miskin sudah kami lakukan, tetap saja minim," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com