Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik DKI: Jangan Kebakaran Jenggot

Kompas.com - 21/05/2011, 20:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto kepada Kompas.com mengatakan, tidak masuknya DKI dalam sepuluh besar provinsi dengan nilai ujian nasional murni jenjang SMA/MA terbaik adalah sebuah keadaan riil dan obyektif.

Selanjutnya, dia berjanji akan mengevaluasi semua lapisan pendidikan dasar dan menengah. Selain itu, Taufik juga sangat yakin nilai UN murni untuk SD dan SMP di DKI Jakarta akan lebih baik.

"Itu sebuah keadaan yang akan kami evaluasi. Kami akan evaluasi semua lapisan satuan pendidikan, termasuk sekolah unggulan. Meski begitu, kami optimistis karena masih ada SMP dan SD," kata Taufik, Sabtu (21/5/2011) di Jakarta.

Dalam menggelar UN, lanjut Taufik, yang menjadi tugas pokok kami adalah bagaimana menggelar UN dengan tenang, jujur, dan bertanggung jawab, mengantarkan para siswa menuju tahap selanjutnya.

"Yang menjadi tugas utama adalah mengantarkan anak-anak kepada UN dengan tenang, jujur, dan bertanggung jawab. Mengantar siswa SMA untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi dan siswa SMK yang ingin melanjutkan atau memilih untuk bekerja, akan kami antarkan," ujarnya.

Untuk evaluasinya, Taufik mengaku tidak panik. Ia berjanji akan melakukannya secara bertahap dan menyeluruh, dengan melibatkan semua elemen pendidikan, termasuk mengevaluasi proses pembelajaran, kompetensi guru, dan fasilitas yang belum memadai.

"Kami akan undang pihak yayasan dan pendidik karena kami ingin evaluasi secara menyeluruh. Tapi kami tidak merasa kebakaran jenggot. Jangankan yang gagal, yang berhasil pun akan kami evaluasi. Merger ataupun penutupan sekolah mungkin saja dilakukan, tapi setelah ada kajian," kata Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com