Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Diajak Mengolah Sampah Elektronik

Kompas.com - 25/05/2011, 12:00 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Data United Nation Environment Programme (UNEP) dari PBB menunjukkan, setiap tahun di seluruh dunia terkumpul 36 juta ton limbah elektronik. Masalah limbah elektronik ini menginspirasi L'Oreal Indonesia mengadakan kompetisi sains tingkat SMU bertemakan "Let's Save the World from Electronic Waste".

"Tema ini diambil karena masalah sampah elektronik telah menjadi isu besar bagi negara-negara berkembang. Untuk itu, melalui L'Oreal Girls Science Camp 2011, kami mengajak siswi SMA di seluruh Indonesia untuk berpikir kreatif mendesain suatu proyek sains pengolahan limbah elektronik yang berbahaya menjadi sesuatu yang berguna dengan menggunakan prinsip 3 R (reduce, reuse, recycle). Ini sebagai bentuk kontribusi mereka ikut mengatasi masalah ini, khususnya di lingkungan sekolah," ujar Jean Christophe Letellier, Presiden Direktur L'Oreal Indonesia, dalam keterangan pers, Rabu (25/5/2011).

Program yang didukung oleh Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO ini adalah kompetisi sains tahunan ke-7 yang diadakan untuk tingkat SMA. Panitia menyebarkan 100 undangan ke sekolah-sekolah di wilayah Jawa, terutama DKI Jakarta.

Setiap sekolah diwakili satu tim yang terdiri dari tiga remaja putri kelas I. Setiap tim mengirimkan karya sains sesuai tema tahunan. Lima belas tim dengan proposal terbaik diundang mengikuti acara L'oreal Science Camp.

Setiap tahun terpilih tiga pemenang dari 15 finalis yang terpilih. Para finalis tersebut harus mempresentasikan proposal penelitiannya di hadapan dewan juri sekaligus menunjukkan hasil uji coba pertama yang telah mereka lakukan.

Tahun ini L'Oreal Girls Science Camp diadakan di Rumah Jambuluwuk Resort, Ciawi, Bogor, selama dua hari satu malam, 24-25 Mei 2011. Selain mendapatkan hadiah berupa uang tunai, trofi, dan sertifikat, para finalis juga berkesempatan bertemu dengan penerima Fellowship atau Fellow L'Oreal-UNESCO for Woman in Science, sebuah penghargaan tahunan bagi perempuan peneliti muda berprestasi di seluruh dunia.

Para fellow yang menjadi juri berasal dari Indonesia. Mereka akan berperan sebagai mentor atau pembimbing sekaligus juri setiap tahun.

Melanie Kridaman selaku Corporate Communication and Public Relations Manager L'Oreal Indonesia menambahkan, pihaknya memilih remaja putri karena melihat masih kurangnya minat perempuan Indonesia untuk terjun di dunia penelitian dan sains. Selain itu, masih terdapat gender inequity, yakni perempuan tidak mendapat kesempatan setara dan merata dengan pria di bidang sains. Ia berharap, dari kompetisi ini akan lahir generasi muda perempuan yang berkonsentrasi pada pengolahan limbah, khususnya limbah elektronik.

"Minimal untuk saat ini penelitian yang mereka mulai kerjakan bisa berguna untuk lingkungan sekolah mereka dulu," tutup Melani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com