Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda Mencurigakan di Terminal Keberangkatan

Kompas.com - 25/05/2011, 14:23 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Aparat keamanan menemukan sebuah benda mencurigakan di area terminal keberangkatan Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Rabu (25/5/2011). Benda tersebut dimasukkan ke dalam tas kresek berwarna putih.

Oleh tim Jihandak, benda tersebut langsung diamankan ke dalam bomb blanket. Sementara itu, para calon penumpang diminta menjauh dari lokasi tersebut dan pengamanan dilakukan oleh pasukan Kopaska.

Diberitakan sebelumnya, Bandara Juanda menerima ancaman bom melalui faksimile pada sekitar pukul 08.00 pagi. Ancaman itu ditujukan pada pesawat Garuda Indonesia dengan tujuan penerbangan Surabaya-Jakarta.  

"GM Angkasa Pura I menelepon kami, kalau ada faks ancaman bom. Di faks itu menyatakan, dua pesawat Garuda tujuan Surabaya-Jakarta akan diledakkan. Kemudian kami melakukan penyisiran, semua anggota bergerak di areal penumpang dan kargo," kata Komandan Lanudal Juanda Kolonel Penerbang Supranyoto.

Dalam penyisiran yang dilakukan tim Pomal dan K9 tersebut, ditemukan tiga bungkusan yang dicurigai berisi bahan peledak di ruang tunggu G-8 dan ternyata, setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan satu bungkusan berisi jelly, benda yang positif diduga sebagai bahan peledak.       

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pesawat Garuda yang akan terbang ke Jakarta itu kemudian diperiksa lagi di apron khusus.       

"Kebetulan yang akan take off GA-313 sehingga pesawat Garuda itu dibawa ke tempat yang disiapkan untuik pengamanan kalau terjadi pembajakan atau teror. Kemudian, penumpang yang sudah boarding diperiksa kembali dan diturunkan dari pesawat."      

"Sempat ditemukan seorang penumpang membawa serbuk. Tetapi, setelah diperiksa, ternyata serbuk itu adalah bahan-bahan jamu sehingga dinyatakan penumpang aman, tidak ada yang membawa barang yang membahayakan," katanya.       

Ia menambahkan bahwa semua pesawat Garuda yang ada di Juanda saat ini diperiksa kembali dan pemeriksaan terhadap penumpang dilakukan lebih ketat lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Peserta yang Dicatut Fotonya oleh Joki di UTBK 2025 Tidak Didiskualifikasi

Peserta yang Dicatut Fotonya oleh Joki di UTBK 2025 Tidak Didiskualifikasi

Edu
Peserta yang Pilih Kedokteran Terbanyak Gunakan Joki di UTBK SNBT 2025

Peserta yang Pilih Kedokteran Terbanyak Gunakan Joki di UTBK SNBT 2025

Edu
PTN Buka Peluang untuk Mengecek Mahasiswa yang Gunakan Joki UTBK SNBT

PTN Buka Peluang untuk Mengecek Mahasiswa yang Gunakan Joki UTBK SNBT

Edu
Diklaim Ada 1.800 Peserta, Kompetisi Puisi Mandarin Berbasis AI Selesai Digelar

Diklaim Ada 1.800 Peserta, Kompetisi Puisi Mandarin Berbasis AI Selesai Digelar

Edu
Salah Tampilkan Foto Peserta UTBK Gunakan Joki, Panitia SNPMB: Kami Mohon Maaf

Salah Tampilkan Foto Peserta UTBK Gunakan Joki, Panitia SNPMB: Kami Mohon Maaf

Edu
Materi Literasi Bahasa Indonesia Dikeluhkan Peserta UTBK SNBT 2025, Ini Penjelasan Panitia SNPMB

Materi Literasi Bahasa Indonesia Dikeluhkan Peserta UTBK SNBT 2025, Ini Penjelasan Panitia SNPMB

Edu
Biaya Kuliah di UPH 2025/2026, Jurusan Kedokteran sampai Lulus Capai Rp 920 juta

Biaya Kuliah di UPH 2025/2026, Jurusan Kedokteran sampai Lulus Capai Rp 920 juta

Edu
Survei KPK: Banyak Guru-Dosen Indonesia yang Terlambat hingga Bolos

Survei KPK: Banyak Guru-Dosen Indonesia yang Terlambat hingga Bolos

Edu
Dugaan Kecurangan di 13 Pusat UTBK SNBT 2025, Ada 50 Peserta 10 Joki

Dugaan Kecurangan di 13 Pusat UTBK SNBT 2025, Ada 50 Peserta 10 Joki

Edu
Panitia SNPMB: Kami Pastikan Soal UTBK SNBT 2025 Tidak Mungkin Bocor

Panitia SNPMB: Kami Pastikan Soal UTBK SNBT 2025 Tidak Mungkin Bocor

Edu
Soal Kelanjutan Kampus Merdeka, MSIB hingga IISMA, Kemendikti: Berjalan, tapi...

Soal Kelanjutan Kampus Merdeka, MSIB hingga IISMA, Kemendikti: Berjalan, tapi...

Edu
Rektor UP Dicopot, Penjabat Sementara Akan Dilantik Besok

Rektor UP Dicopot, Penjabat Sementara Akan Dilantik Besok

Edu
Pro-Kontra Penyelenggaraan Wisuda, Boleh Selama Tak Berlebihan

Pro-Kontra Penyelenggaraan Wisuda, Boleh Selama Tak Berlebihan

Edu
Mengapa Siswa Suka Menyontek? Mendikdasmen Mu'ti Ungkap Penyebabnya

Mengapa Siswa Suka Menyontek? Mendikdasmen Mu'ti Ungkap Penyebabnya

Edu
Rektor UP Dicopot, Kampus Tuding Keterlibatan Oknum Yayasan dan Jajaran Internal

Rektor UP Dicopot, Kampus Tuding Keterlibatan Oknum Yayasan dan Jajaran Internal

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau