JAKARTA, KOMPAS.com — SDN 02 Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, yang ambrol diduga lantaran ada kesalahan pada perencanaan konstruksi bangunan sekolah tersebut. Hal ini disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo ketika meninjau lokasi sekolah yang ambrol dan melukai tiga siswa serta seorang penjaga kantin.
"Kalau ini memang kesalahan kontraktor, kami akan tuntut. Kami jelas prihatin dengan kejadian ini. Saya imbau kepada para kontraktor yang mendapat tender membangun sekolah untuk lebih memperhatikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan agar tidak lagi terjadi kejadian seperti ini," ujar Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, saat inspeksi dadakan di SDN 02 Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (25/5/2011).
Mulai hari ini, Dinas Pendidikan dan Dinas Perumahan melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap konstruksi bangunan SDN 02 Kwitang tersebut. Foke pun berpendapat bahwa kejadian ini bukan kesalahan ristek, melainkan pelaksanaan konstruksi. Meskipun begitu, ia tidak ingin mengambil kesimpulan sebelum hasil pemeriksaan keluar.
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya kembali bagian kanopi yang ambrol di sekolah itu, Fauzi mengimbau agar garis polisi di lokasi kejadian tak dulu dilepas hingga pemeriksaan konstruksi selesai dilakukan. Foke mengaku khawatir ada korban lagi yang melewati lokasi itu, terutama para siswa yang berada di sana.
Bagi korban yang tertimpa atap kanopi sekolah itu akan ditanggung biaya pengobatannya oleh Dinas Kesehatan. Keempat korban tersebut adalah Setya Puji (7), Anggi (7), Indri (7), dan penjaga kantin, Khumaeroh (45). Peristiwa ini terjadi pada Selasa (24/5/2011) sekitar pukul 15.30 WIB. Atap kanopi sekolah runtuh dari lantai tiga dan kemudian menimpa atap kantin hingga melukai tiga siswa dan seorang penjaga kantin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.