Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartu ATM Tertukar, Dana Sertifikasi Guru Raib

Kompas.com - 26/05/2011, 21:47 WIB

PAREPARE, KOMPAS.com — Sedikitnya tiga orang guru yang mengajukan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) ke Bank Pembangunan (BPD) Daerah Sulsel, Cabang Kota Parepare, Sulawesi Selatan, kehilangan jutaan rupiah dana tunjangan sertifikasi yang belum lama ini mereka terima.

Anehnya, dana yang hilang dalam ATM kolektif bagi setiap guru sertifikasi tersebut raib sebelum para guru mengantongi kartu ATM dari pihak Bank Sulsel Parepare.

"Seharusnya dana dalam ATM saya masih ada Rp 13 juta. Tapi saat saya cek, tersisa Rp 10 juta saja. Saat mengecek ke buku rekening, ternyata ada tiga kali penarikan masing-masing Rp 1 juta. Padahal, saya merasa tidak pernah menarik uang melalui ATM. Tapi, dana saya itu sudah digantikan pihak bank," kata salah seorang guru di SMAN 2 Parepare yang menolak namanya ditulis.

Salah seorang keluarga korban pembobolan ATM lainnya, Iping, mengemukakan hal yang sama. Modus yang digunakan, kata Iping, menggunakan kartu ATM para korban untuk menarik sejumlah dana yang dilakukan di mesin ATM bank lain.

Iping mengatakan sempat menerima informasi kalau orang yang menggunakan ATM keluarganya sempat terekam CCTV saat melakukan penarikan uang. "Hanya saja, pihak bank tidak mengeluarkan rekaman CCTV itu jika bukan pihak berwenang atau kepolisian," paparnya.

Iping mengatakan, keluarganya yang menjadi korban memang agak lambat menjemput kartu ATM yang diajukannya. Berkurangnya dana baru diketahui setelah kartu ATM yang diajukan diterima dan dicek di mesin ATM setempat.

Dana yang hilang dari ATM para guru beragam, mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 5,5 juta. "Uang itu gaji tunjangan sertifikasi pada 2010 yang baru terbayarkan pada 25 Januari 2011 lalu. Kami menduga, korban pembobolan ATM bukan hanya tiga, tapi lebih jauh banyak. Soalnya, guru yang kehilangan dana adalah mereka yang baru mengajukan kartu ATM," jelasnya.

Bagian Umum dan SDM Bank Sulsel Parepare H Moh Rasyid Nasyir secara terpisah kepada Kompas.com tidak menampik hal tersebut. Namun, kata dia, semua dana nasabah yang hilang oleh pihaknya sudah diganti.

Rasyid berdalih kalau kejadian tersebut adalah murni kelalaian pihaknya lantaran kartu ATM para nasabah tertukar saat diberikan. "Tapi, tidak ada nasabah yang kami rugikan karena dana mereka yang hilang sudah kami gantikan. Kami akan upayakan memperbaiki kelalaian ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com