Mahasiswa STAIN Arak Replika Ijazah Baru

KEDIRI, KOMPAS.com — Lagi, puluhan mahasiswa STAIN Kediri menggelar aksi mendesak mundur Ketua STAIN Subakir, Selasa (31/5/2011) pagi. Mereka mengusung replika ijazah palsu sebagai simbolisasi borok pimpinan mereka.

Sambil berorasi, massa mengarak "ijazah" tersebut keliling kampus yang terletak di Jalan Sunan Ampel, Kediri. Mereka lantas memusatkan aksinya tepat di halaman kampus.

Moh Yasin, koordinator lapangan, mengatakan, mahasiswa terpaksa kembali menggelar aksi karena Subakir berkukuh untuk tetap memegang jabatannya. Padahal, menurut Yasin, rapat senat kampus juga telah bersikap terkait adanya kasus ijazah palsu yang dianggap menjatuhkan martabat kampus.

"Rapat senat telah merekomendasi turun, tapi dia (Subakir) beralasan yang mengangkatnya adalah menteri. Bukankah menteri juga karena rekomendasi rapat senat?" papar Yasin, yang juga dosen pengajar mata kuliah Media dan Teknologi ini.

Demi menyuarakan aspirasi, mereka juga mengklaim telah mengirimkan surat keluhan kepada Presiden RI. " Dua kali kami telah sampaikan kepada irjen, dirjen, maupun menteri, tapi belum ada tanggapan," kata Yasin.

Sementara ketika disinggung tentang tidak dilaporkannya masalah ijazah palsu itu ke kepolisian, Yasin menganggap bahwa upaya tersebut adalah jalan terakhir. "Kami masih upayakan jalur nonlitigasi," katanya.

Unjuk rasa ini sempat memanas saat datang masa tandingan yang menyatakan dukungan terhadap kepemimpinan Subakir. Beruntung, tidak ada aksi anarkis di dalam unjuk rasa ini.